Sejak pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia mengalihkan pembelajaran dari tatap muka ke sistem pembelajaran daring (online learning). Berbagai platform seperti Google Classroom, Zoom, Ruangguru, dan Quipper digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan literasi digital dalam konteks pendidikan. Upaya Konkret:
- Platform Pembelajaran Digital: Pemerintah menyediakan berbagai platform daring yang mendukung pembelajaran dari rumah.
- Pelatihan bagi Guru: Program pelatihan bagi guru untuk memanfaatkan platform digital dalam mengajar secara efektif, mulai dari penggunaan aplikasi pembelajaran hingga interaksi virtual dengan siswa.
- Pemberian Akses Internet dan Perangkat: Pemberian bantuan berupa kuota internet gratis dan distribusi perangkat teknologi untuk sekolah-sekolah yang kurang mampu.
Upaya-upaya konkret ini menunjukkan bahwa berbagai pihak di Indonesia, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga sektor swasta, bekerja sama untuk meningkatkan literasi digital siswa. Meskipun tantangan besar, seperti kesenjangan akses teknologi dan infrastruktur, masih ada, langkah-langkah ini memperlihatkan komitmen untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan keterampilan digital yang dibutuhkan di dunia yang semakin terhubung secara global.
Di era yang serba terhubung dan berbasis teknologi ini, literasi digital menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dapat bertahan dan berkembang. Ini menuntut kita untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga untuk membekali generasi muda dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif, aman, dan etis. Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada di dunia yang semakin terhubung ini. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak --- mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat --- untuk terus berupaya memperkuat kemampuan literasi digital di kalangan siswa, sehingga mereka dapat menjadi pembelajar yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi masa depan
Referensi:
Eshet-Alkalai, Y. (2004). Digital Literacy: A Conceptual Framework for Survival Skills in the Digital Era. Journal of Educational Multimedia and Hypermedia.
Hobbs, R. (2010). Digital and Media Literacy: A Plan of Action. The Aspen Institute.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Gerakan 100 Smart City dan Desa Digital, 2020.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Program Literasi Digital Nasional, 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pembelajaran Daring di Indonesia selama Pandemi COVID-19, 2020.
Livingstone, S., & Helsper, E. (2007). Gradations in Digital Inclusion: Children, Young People and the Digital Divide. New Media & Society, 9(4), 671--696.
Rosen, L. D. (2010). Digital Literacy: A Primer on Media, Identity, and the Information Society. SAGE Publications.
Ruangguru, Digital Learning for Indonesian Students, 2020.