Energi terbarukan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim. Di antara berbagai sumber energi terbarukan, energi pasang surut menonjol sebagai salah satu opsi yang stabil dan dapat diprediksi. Energi ini dihasilkan dari kenaikan dan penurunan permukaan air laut akibat interaksi gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari. Dengan potensi besar untuk menyediakan energi bersih dan berkelanjutan, energi pasang surut telah menarik perhatian para ilmuwan dan pengembang teknologi di seluruh dunia. Namun, meskipun menjanjikan, pengembangan dan penerapan energi pasang surut masih menghadapi berbagai tantangan teknis, lingkungan, dan ekonomi. Artikel ini akan membahas prinsip dasar energi pasang surut, teknologi yang digunakan, potensi globalnya, serta tantangan dan prospek masa depannya dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan.Â
Energi pasang surut merupakan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan kenaikan dan penurunan air laut akibat gaya gravitasi bulan dan matahari. Sebagai sumber energi yang dapat diprediksi, energi ini memiliki keunggulan dibandingkan energi terbarukan lain seperti angin dan surya. Artikel ini mengulas perkembangan teknologi energi pasang surut, potensi globalnya, serta tantangan yang harus diatasi untuk implementasi yang lebih luas. Pasang surut laut, yang terjadi karena interaksi gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari, menghasilkan dua jenis energi utama: energi potensial pasang surut, yang berasal dari perbedaan ketinggian air antara pasang tinggi dan surut rendah, serta energi kinetik pasang surut, yang dihasilkan oleh pergerakan horizontal air laut selama siklus pasang surut.
Teknologi Energi Pasang Surut
Beragam teknologi telah dikembangkan untuk memanfaatkan energi pasang surut, seperti tidal barrages yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan ketinggian air untuk menggerakkan turbin, seperti di La Rance Tidal Power Station di Prancis. Selain itu, terdapat tidal stream generators, yakni turbin bawah laut yang memanfaatkan aliran air selama pasang surut, sebagaimana diaplikasikan pada proyek MeyGen di Skotlandia. Teknologi lainnya meliputi Dynamic Tidal Power (DTP), sebuah konsep inovatif yang masih dalam tahap penelitian, serta sistem laguna buatan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan tidal barrages konvensional.
Potensi Global
Secara global, potensi energi pasang surut diperkirakan mencapai 1 terawatt (TW), cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dunia. Wilayah dengan potensi tinggi meliputi Eropa Barat, Asia Timur, Amerika Utara, dan Asia Tenggara, termasuk pesisir Indonesia. Manfaat energi pasang surut mencakup kemampuan prediksi yang tinggi, kapasitas energi stabil, dan minim emisi karbon. Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu pengendalian banjir dan menciptakan peluang ekonomi di wilayah pesisir.
Namun, implementasi energi pasang surut menghadapi tantangan seperti biaya investasi yang tinggi, dampak lingkungan terhadap ekosistem laut, kendala teknis terkait pemeliharaan perangkat di lingkungan laut, serta keterbatasan lokasi dengan pasang surut signifikan. Inovasi terkini mencakup penggunaan material komposit tahan korosi, desain modular untuk mempermudah instalasi, proyek hibrida dengan energi angin lepas pantai, dan teknologi ramah lingkungan seperti turbin tanpa bilah.
Dengan inovasi teknologi dan dukungan kebijakan, energi pasang surut memiliki prospek untuk menjadi sumber energi utama bagi wilayah pesisir. Masa depan teknologi ini diprediksi melibatkan pengembangan sistem skala kecil untuk komunitas lokal, kolaborasi lintas negara dalam berbagi teknologi dan investasi, serta penurunan biaya melalui penelitian dan pengembangan. Energi pasang surut menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mendukung transisi menuju energi terbarukan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H