Tinggal menghitung hari dan semua akan berubah..
Apa kata itu benar?SALAH.
Ya, kita tahu saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan akan kenaikan harga BBM yang cukup besar dari Rp. 4.500,00 menjadi Rp. 6.000,00. Kenaikan ini cukup besar yaitu sekitar 33,3% dari harga awal. Otomatis seluruh harga barang akan dan ada sudah naik duluan. Tidak hanya itu, harga sebuah jasa juga akan naik, misalnya upah sebuah tukang bangunan yang saat ini Rp. 80.000,00 mungkin bisa menjadi Rp 100.000,00 per hari. Tentu hal tersebut akan menambah beban bagi banyak warga Indonesia yang untuk saat ini saja sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun perlu kita ketahui, bahwa istilah "talk less do more" Â saat ini perlu untuk kita lakukan. Kita tidak perlu mengeluh akan kenaikan harga BBM. Terlebih buat para mahasiswa yang memiliki "gairah eksis" menggebu-gebu.
Demo, itulah salah satu cara kita sebagai mahasiswa untuk mengekspresikan hasrat dalam menyampaikan opini yang secara pribadi kita pikir benar dan didukung kawan- kawan serta mungkin beberapa "sponsor" itu benar dan tepat. Kita tahu bahwa demo itu tidak salah, demo itu bagian dari demokrasi. Tapi apakah demo yang sampai merusak, melukai bahkan harus merenggut korban jiwa dibenarkan? Sungguh sayang jika pemikiran para calon generasi penerus bangsa disampaikan dengan cara yang anarkis.
Taukah kita bahwa menentukan kebijakan dalam budget cycle tidaklah mudah. Dalam siklus APBN, untuk menyusun saja dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan (Januari- juli tahun n-1). Untuk menentukan subsidi pada BBM pasti sulit karena harga minyak yang berubah-ubah. Fungsi APBN sesuai pasal 3 ayat 4 UU 17/2003 harus berjalan dengan baik. Kalau BBM tidak dinaikkan mungkin fungsi alokasinya bisa terhambat. Dan seterusnya..
Daripada mengeluh, akankah lebih baik jikalau kita merubah gaya hidup kita dalam menghadapi situasi ini. Hal tersebut bisa kita mulai dari hal-hal yang kecil. Marilah kita menghemat energi. Misalnya untuk mahasiswa yang ngekos bisa menggunakan sarana transportasi sepeda untuk ke kampus. Selain bisa menghemat uang saku, kita juga bisa menjaga kesehatan dari obesitas. Bagi yang pulang pergi menggunakan kendaraan pribadi, terlebih kendaraan roda 4 (bukan odong-odong) bisa naik kereta api atau bus way, dll. Sampaikan aspirasi kita dengan cara-cara yang baik dan akan lebih baik sesuai dengan keahlian kita. Kita lihat, siswa SMK saja bisa membuat mobil. Lalu bagaimana dengan para mahasiswa teknik mesin dan rekannya? Apalah arti prestasi lomba sampai ke luar negeri jikalau karya kita belum bisa digunakan dan dirasakan baik bagi Indonesia. Misalnya lagi banjir, dari pada mengeluh lebih baik kita buang sampah pada tempatnya dan para mahasiswa teknik lingkungan beserta tata ruang kota mencari solusi untuk memberi terobosan.
Untuk itu kawan, marilah kita cari solusi yang tepat dalam menghadapi kenaikan BBM. Kalau pun BBM tidak naik marilah kita menggunakan energi lebih bijak. Satu lagi, jangalah kita mau untuk ikut dalam dunia politik karena dalam politik yang "putih bisa nampak hitam dan yang hitam seolah-olah jadi putih".
nb: emang di politik ada yang putih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H