Mohon tunggu...
Erman Adia Kusumah
Erman Adia Kusumah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sang Jendral Penentu Arah Pilgub Jakarta

21 September 2016   12:16 Diperbarui: 21 September 2016   12:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik Jakarta semakin acak, semua partai pada dasarnya belum menentukan sikap dalam pengusungan calon walaupun dalam pemberitaan media Ahok-Djarot masuk dalam bursa calon dengan di dukung 4 partai besar yaitu Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP, namun hal ini tidak menjadi jaminan Djarot aman menjadi bakal calon Cawagub bersama Ahok, karena PDIP masih mempunyai 2 calon yang elektabilitasnya jauh dibanding yaitu Risma dan Ganjar Pranowo, Risma dan Ganjar secara prestasi pun jauh dibandingkan Djarot.

Disisi lain Gerindra- PKS yang katanya mengusung Sandiago Uno menjadi Bakal Calon masih bingung untuk menentukan pendamping salah satu pengusaha kaya di Indonesia, banyak nama yang muncul antara lain Sekda Saefullah dan Silviana Murni mantan walkot Jakarta Pusat, namun kedua tak mempunyai kekuatan dalam persaingan DKI 1.

Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP membentuk koalisi kekelurgaan, PD lah menjadi partai pemimpin koalisi yang di nakhodai langsung oleh SBY, koalisi kekeluargaan ini akan menjadi nilai tawar yang tinggi dan bahkan menjadi penentu, karakteristik Demokrat, partai ini pasti tidak mau hanya sekedar ikut-ikutan saja untuk mengusung calon dari partai lain, tapi ia akan mengeluarkan Bakal Calon yang akan seperti hal pada pilpres 2014 ketika PD tak mempunyai calon maka ia akan bersikap netral dan seolah menjadi partai penyeimbang.

Jika PD mengusung kandidat siapa yang akan di calonkan? rasanya memang sulit jika melihat PD sekarang yang tak mempunyai calon yang pas karena sudah tak ada lagi sosok individu yang elektabilitasnya tinggi di DKI, ada dua calon yang kemungkinan akab di usung oleh PD yaitu Yusril Ihza Mahendra dan Anies Baswedan, dua kandidat inilah yang kemungkinan di usung PD.

Ada dua kemungkinan pula yang akan terjadi nanti yang pertama koaliasi kekeluargaan akan menjadi poros kekuatan baru pilkada, atau justru Gerindra-PKS akan masuk koalisi tersebut, yang akan menentukan adalah sang Jendral SBY apakah koalisi yang dibawanya aka menjadi poros baru atau tidak, jika menjadi poros baru maka Yusril-Anies akan dipilih untuk kandidat koalisi ini, Anies mempunyai nilai tawar yang tinggi dan sebagai cendikiawan santun serta refresentasi orang jawa yang merupakan mayoritas penduduk Jakarta.

Lalu bagaimana dengan nasib Sandiago Uno? Gerindra hanya mempunyai dua opsi yaitu bergabung dengan koalisi Ahok atau koalisi kekeluargaan, namun jika memang Gerindra-PKS masih mempunyai nafsu untuk merekomendasikan calon maka mereka harus untuk masuk dalam koalisi Kekeluargaan dan nampaknya harus legowo Sandiago akan dijadikan Cawagub saja jika memang Gerindra-PKS merapat SBY Cs, karena tentu SBY akan tetap ngotot mengambil posisi Cagub dan menjadi pemenang. Menarik memang drama politik Jakarta semua bisa terjadi disetiap saat, hanya menit terakhirnya yang menentukan kepastian Calon dari partai-partai yang ada, jika Gerindra-PKS masuk koalisi SBY yang dicalonkan kemungkinan adalah Yusril-Sandiago karena jika melihat keduanya mempunyai kekuatan yang jauh besar di bandingkan Ahok-Djarot.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun