Ketut Permata Juliastrid Sari, Puteri Indonesia Pariwisata 2024 berhasil terpilih sebagai Miss Cosmo 2024. Pada ajang kecantikan bertarap internasional yang digelar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Kamis, (5/10) malam.
Gadis Bali yang kini berusia 21 tahun itu berhasil menyisihkan 57 finalis perwakilan negara lainnya. Ia berhasil melanggang hingga babak dua besar bersama wakil Thailand, Mook Karnruethai Tassabut yang keluar sebagai runner-up.
Kontes yang mengusung slogan "Impacful Beauty" ini menegaskan bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan luar, tetapi juga tentang kontribusi positif yang dapat diberikan seseorang kepada masyarakat dan lingkungan.
Selama masa karantina, dara yang akrab disapa Permata ini cukup banyak menyita perhatian penikmat pageant dari seluruh dunia lewat penampilannya yang selalu memukau dalam tiap kesempatan. Tak heran jika banyak yang menempatkan dirinya di jajaran teratas prediksi pemenang (hotpicks).
Sebagaimana penampilannya pada pagelaran sesi penjurian Miss Cosmo yang digelar di White Palace Vo Van  Kiet, Vietnam pada Kamis, (3/10) lalu, Permata berhasil memukau dewan juri dan para penonton yang hadir. Ruangan tersebut dipenuhi sesak sorakan dan dukungan hangat untuknya.
Pada malam sesi penjurian, Permata tampil anggun dan menawan dalam balutan gaun malam "Cosmogenesis: The Birth of Creation" karya desainer Indonesia; Wiki Wu.
Dilansir dari unggahan Official Puteri Indonesia di sosial media, - Kosmogenesis mewakili asal-usul penciptaan, seperti yang dibayangkan dalam pikiran dan diungkapkan melalui kesenian. Sang perancang gaun percaya bahwa proses pembentukan ciptaan baru, bahkan secara kiasan, melibatkan banyak unsur. Demikian pula dalam menyusun gaun ini, Wiki Wu mencampur berbagai teknik dan material baru untuk menciptakan kompleksitas yang tidak berlebihan, namun tetap membungkus dengan indah tubuh Permata yang dihias.
Kawat halus yang dijahit ke gaun mewakili logam, sementara kristal melambangkan mineral. Detail potongan laser menggambarkan konsep radiasi, dan warna merah mencolok mewujudkan api -- setiap elemen menjalin bersama untuk menceritakan kisah penciptaan.
Bentuk gaun itu sendiri terinspirasi oleh sebuah visi yang sering muncul dalam mimpi Wiki: penari Bali bercahaya, dalam balutan 'Prada Bali,' menari di batas langit dan laut. Visi ini sepenuhnya terwujud setelah menyaksikan penampilan Ketut Permata yang memukau pada malam awal Puteri Indonesia.
Tidak hanya itu, sejak hari pertama karantina yang berlangsung sejak awal Oktober lalu, Permata telah banyak mencuri perhatian. Di beberapa kesempatan seperti; sashing ceremony, parade nasional kostum, fashion show, Ao Dai show, dan malam sesi penjurian.