Baca juga : Film Vina Sebelum Tujuh Hari Kisah Nyata Pembullyan yang Mengharu BiruÂ
Komposisinya sangat tepat, on poin, bahkan proses penyelesaian di tiap babak pun terselesaikan dengan baik. Nuansa hangat pada film sangat terasa, juga pesan-pesan baik yang disampaikan berasa betul di hati. Bahkan, tidak hanya dirasakan pada saat menonton di dalam studio, ketika keluar pun euforianya kental melekat di hati. Tidak heran setelah menonton film ini banyak penonton yang terkuras air matanya.
Aku pun usai  menyaksikan film ini kemarin langsung buru-buru ke kamar mandi untuk membasuh wajah, karena tidak membawa tisu, supaya tidak nampak baru menangis. Karena memang air mata tidak terasa menetes saat menyaksikan adegan di beberapa babak pada film ini, dan gongnya saat akhir film, benar-benar plot twist.Â
Dari segi visual, film ini sangat bagus dan menarik pengemasannya. Nuansa klasik yang mengambil latar di sebuah gang kecil di tengah kota tergambar dengan baik. Dari pengambilan angle yang bagus dan aesthetic memanjakan mata, ditambah iringan musik yang pas menjadikan tiap penggalan kisah mengharu biru. Pun demikian dengan hubungan antar pemain (chemistry) yang dibangun oleh mereka sangat bagus, solid dalam memerankan karakter para tokoh yang dibawa. Personal rate dari aku 8/10.Â
   Baca artikel menarik lainnya:
      • Beduk Kyai Saman, Ingatkan Peran Masyarakat dalam Makmurkan MasjidÂ
      • Poin Penting dari Film "Tuhan Izinkan Aku Berdosa"
      • Apa yang Salah dari Film Vina Sebelum Tujuh Hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H