Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Blue | Read | Black Coffee | Social and Humanity | DSF7296 | pecandusastra96 | Ungkapkan Kebenaran Meski itu Sakit

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"How to Make Millions Before Grandma Dies", Drama Keluarga Thailand yang Mengaduk Emosi

4 Juni 2024   18:42 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:44 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

How to Makes Millions Before Grandma Dies adalah film berbahasa Thailand berupa drama keluarga. Berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), film ini disutradarai dan ditulis oleh Pat Boonnitipat dengan judul Thailand 'Lahn Mah'. Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 15 Mei 2024, -  dibintangi oleh Billkin Putthipong (M), Tontawan Tantivejakul (Mui), Usha Seamkhum (Amah), Pongsatorn Jongwilas (Soei), Sanya Kunakorn (Kiang), Sarinrat Thomas (Chew), dan Himawari Tajiri (Rainbow).

Tidak hanya laris di negaranya saja, film ini juga sudah resmi laris di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Terbukti hingga penayangan di hari ke-19, sebanyak lebih dari 2,5 juta air mata penonton yang berhasil dibuatnya jatuh.

Bercerita tentang seorang anak yang bernama "M". Sejak menyelesaikan pendidikan menengah atas, M menghabiskan waktu sehari-harinya dengan bermain game, sembari menjadi seorang streamer dan berharap dapat meraih pundi-pundi uang dari aktivitas tersebut. Suatu ketika, saat keluarga besar mereka pergi berziarah - dalam perjalanan pulang, mereka mendapati nenek (Amah) terjatuh. Karena peristiwa tersebut, mereka pun membawanya ke rumah sakit. Ketika didiagnosa, hasilnya sangat mengejutkan para anggota keluarga.

Amah menderita kanker yang sangat serius dan telah mencapai stadium empat. Dokter mengklaim, jika hidupnya hanya berselang satu tahun saja. Anak-anak Amah sepakat untuk tidak menceritakan hal tersebut padanya dan memilih untuk mengantarkan dirinya pulang ke rumah tanpa memberitahu hasil diagnosa tersebut.

Sebagai seorang cucu, M merasa kedekatan personal maupun batinnya terhadap Amah (nenek) masih sangat jauh. Namun, karena situasi yang pada saat itu, dan ia melihat neneknya tinggal seorang diri di rumah, akhirnya ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang streamer dan memilih untuk merawat Amah di rumahnya. Hal ini pula ia lakukan karena terinspirasi dari sepupunya; Mui, yang memilih untuk  tidak bekerja dan fokus merawat kakek yang mereka panggil Agong.

     Baca juga : Air Mata di Ujung Sajadah, Bukti Ketulusan Cinta Seorang Ibu

Mengingat sang Amah yang hanya punya rumah dan merupakan satu-satunya warisan yang tertinggal, M punya niat; ketika ia sudah setia dan mengurus Amah dengan baik, warisan tersebut bisa ia dapatkan setelah Amah tiada. Rupanya tujuan ini membuat jalan yang di luar dugaan, serta akhirnya sangat emosional dan berhasil menguras air mata. Apakah akhirnya M akan mendapatkan warisan tersebut, karena berhasil mengurus Amah hingga akhir hayatnya? Lalu, apa yang terjadi dengan anak-anak Amah setelah Amah meninggal? Jawabannya bisa sahabat pembaca saksikan secara langsung di bioskop terdekat.

Official Poster Film
Official Poster Film "How to Makes Millions Before Grandma Dies" Thailand (2024)

Aku menonton film ini bukan karena sedang viral - ramai diperbincangkan warganet. Awalnya, ketika menonton film Vina Sebelum Tujuh Hari - tidak sengaja melihat poster film ini yang dipajang di beranda bioskop. Karena penasaran dengan poster tersebut, akhirnya usai menonton, aku pun mencari tahunya di media sosial dan ketemu dengan trailernya. Karena menarik, aku memutuskan untuk menjadi bagian dari 2,5 juta penonton yang akan terus bertambah ini. 

Film ini mengusung tema kekeluargaan yang sangat hangat, meski telah banyak drama serupa, film ini memiliki daya tarik sendiri. Baik dari pengemasan, pesan yang disampaikan, maupun sudut pandang lainnya. Walaupun durasinya kurang lebih dua jam, namun penonton yang menyaksikan seakan tidak percaya jika durasinya sepanjang itu, karena dikemas dengan menarik dan tidak bertele-tele sehingga waktu tayang menjadi lebih cepat dan tidak berasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun