Ada pepatah jawa yang mengatakan “Weteng ngelih pikiran ngalih” yang artinya perut yang lapar bisa mengubah pikiran dan akal sehat. Atas dasar alasan itulah kadang orang kehilangan akal sehat dan berbuat nekad, kemudian melakukan aksi kejahatan guna memenuhi kebutuhan perutnya, seperti kisah kemarin yang saya temui di sekitar tempat tinggal saya.
Kemarin tepatnya jam 12 siang saya melihat sekerumunan orang di rumah pak RT. Lantaran penasaran saya pun mendekat dan tanya kesana kemari tentang apa yang terjadi. Beberapa orang menjelaskan barusan ada tindakan pencurian disalah satu rumah kontrakan yang tak jauh dari situ, tetapi pelakunya ketangkap basah dan pelakunya itu seorang wanita. Beruntunglah pelaku tak sampai digebukin warga. Mungkin juga karena seorang wanita jadi warga nggak tega dan menahan amarahnya. Pelaku kemudian diinterograsi beberapa polisi. Menurut pengakuannya dia terpakasa melakukan itu lantaran kebutuhan yang sangat mendesak. Tetapi polisi tak percaya karena pelaku menggunakan sepeda motor dan dibagasi motornya juga ditemukan tiga dompet. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, pelaku itu sering melakukan pencurian di rumah-rumah kontrakan. Modusnya menanyakan kontrakan kosong sambil mengamati situasi. Ketika lengang ia pun beraksi dan kali ini aksinya kepergok dan harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
“Kalau mau nyolong jangan dirumah kontrakan ya, bu … tuh rumah pejabat yang pada korupsi. Kasihan orang kontrakan, ..udah ngontrak dicolong pula” teriak salah seorang warga geram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H