Mohon tunggu...
Kholik
Kholik Mohon Tunggu... Desainer - Orang Kampung yang pengin bisa nulis

main-mainlah kemari http://dimazdewantara.blogspot.co.id/2016/09/blog-post_6.html

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hati-hatilah dengan Modus Kejahatan Seperti Ini!

23 Mei 2014   17:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai tindakan kejahatan ada dimana-mana dengan berbagai macam modus tentunya, mulai dari yang halus sampai yang ekstrem bisa saja menimpa anda. Satu hal yang harus kita ingat adalah tetap waspada dan hati-hati dimanapun kita berada dan saat berhubungan dengan siapa saja.

Ini ada sedikit cerita yang saya peroleh dari seorang kawan ngobrol di rumah sakit seminggu yang lalu. Seorang kawan ini posisinya sama dengan saya yaitu menunggu anaknya yang sedang sakit. Untuk menghilangkan rasa jenuh kami pun ngobrol ngalor ngidul tiap malam. Perlu diketahui, menunggu pasien di rumah sakit itu benar-benar menguras tenaga, pikiran, dan tentu saja doku. Bahkan, tidur pun terasa kurang sekali.

Menurut cerita seorang kawan ini, anaknya yang berumur sekira 17 tahun itu dilarikan ke rumah sakit lantaran dibacok olehseroang perampok di kawasan grogol, Jakarta. Berikut saya paparkan kronologinya.

Namanya Firman, Selepas sekolah firman diajak bapaknya ke Jakarta. Sebagai anak muda tentu saja firman haus akan pergaulan dengan anak seusianya maka dari itu dia mencari teman-teman sekampunganya yang ada di Jakarta. Firman kemudian bertemu dengan salah seorang temannya dan akhirnya ikut bekerja di perusahaan temannya, padahal bapaknya tidak menganjurkan dia bekerja, tetapi firman berikeras hingga akhirnya bapaknya mengijinkan dia bekerja.

Sebulan firman bekerja. Selepas gajian firman dan temannya jalan-jalan ke mall di kawasan grogol. Karena kecapean mereka memutuskan untuk duduk-duduk di taman. Belum lama mereka istirahat tiba-tiba datang dua orang. Firman dan temannya pun dimaki habis-habisan dengan alasan telah menodai adik perempuan salah satu dari kedua orang tersebut. Karena tidak merasa berbuat, firman dan temannya mengelak dan berdebat, kemudian adu mulut pun terjadi dan salah satu dari kedua orang tersebut akhirnya mengeluarkan golok. Begitu melihat golok keluar dari sarunganya teman firman lari meninggalkan firman sendirian. Dalam keadaan ketakutan dan tak berdaya firman pun akhirnya mengalah dan disuruh bertanggung jawab. Firman kemudian di bawa oleh kedua orang tersebut entah kemana.

Setelah muter-muter, akhirnya di tempat yang agak sepi firman diturunkan. Kedua orang tersebut meminta handphone dan uang firman, tetapi naasnya firman melawan akhirnya golok bun bersarang di tiga titik yatu pundak kanan kiri dan tengah leher. Firman tak berdaya memegangi pundaknya. Entah berapa lama bar kemudian orang-orang berdatangan menyelamatkannya. Bapaknya yang sedang bekerja pun kaget ditelpon orang tengah malam yang menginformasikan bahawa anaknya sekarat di tengah jalan. Bapaknya dengan segera mendatanginya kemudian membopong Firman untuk dilarikan ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit ceritanya lebih tragis lagi. Pihak rumah sakit menyuruh bapak Firman menyiapkan dana sekitar 35 juta untuk menangani firman sedangkan dana sebesar itu harus diperoleh darimana sementara pekerjaan bapak firman hanyalah sebagai sorang sopir di perusahaan kecil. Pihak rumah sakit kemudian menyuruh Bapak firman untuk merujuk ke rumah sakit lain. Berbagai rumah sakit yang ada di Jakarta dihubungi, tetapi katanya tak ada kamar kosong. Dalam keadaan bingung dan panik akhirnya bapak firman meminta untuk sehari saja Firman diberi infuse dan oksigen di rumah sakit pertama. Permintaan di ijinkan, lalu firman pun diifus dan dipasang oksigen dalam waktu semalam dengan biaya 1, 5 juta.

Keesokan harinya bapak firman meminta kepada pihak rumah sakit untuk menyewa mobil ambulance untuk membawa firman ke RSUD yang ada dikampungnya, tetapi pihak rumah sakit menolak. Setelah menghiba-hiba dan tak dikabulkannya Akhirnya Bapak Firman un menyewa ambulance di luar dengan biaya 3, 5 juta. Dengan mobil ambulance sewaan itulah kemudian Firman dibawa dan dirawat di RSUD kampung halamannya. Mendengar ceritanya yang tragis saya pun jadi miris padahal saya sendiri juga sedang ketimpa musibah. Akhirnya kami saling mendoakan untuk kesembuhan masing-masing. Itu saja sekelumit cerita dari rumah sakit seminggu yang lalu. Di manapun anda berada tetaplah waspada dan hati-hati karena setiap saat kejahatan mengintai kita.

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun