Mohon tunggu...
Kholik
Kholik Mohon Tunggu... Desainer - Orang Kampung yang pengin bisa nulis

main-mainlah kemari http://dimazdewantara.blogspot.co.id/2016/09/blog-post_6.html

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dolly… Oh… Dolly

2 Mei 2014   17:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat sedang asik nongkrong di warung kopi tiba-tiba saya kedatangan seorang kawan. Mula-mula saya tak mengenalnya karena disamping sudah lama sekali tak ketemu, dandanan kawan saya ini necis, klimis, dan tentu saja membuat saya terkagum-kagum. Baru ketika memeluk dan membisikan namanya ke telinga saya, saya pun hampir pingsan berdiri. Tak dinyana dan disangka, orang yang sedang memeluk saya sekarang ini ternyata kawan lama semasa sekola SD. Lagi-lagi saya hamper pingsan berdiri untuk yang kedua kalinya ketia dia menceritakan kehidupannya yang sekarangini. Rsa tak percaya sepertinya menggelayuti pikiran dan benak saya.

“Wah Rin, hebat benar, ente sekarang udah jadi orang sukses!!” Kata saya seraya menawarkan kopi kepadanya.

“Ah biasa saja .. bagaimana dengan ente, kerja apa sekarang?” Tanya Sobirin, menerima kopi dari pelayan kemudian menyumpalkan pisang goring ke mulutnya.

“Saya hanya tukang parkir, itu saja serepan boss” kata saya dengan nada yang teramat memelas, berharap kawan saya ini bisa menolong nasib saya yang tak karuan begini.

“Tukang parkir dimana …” Tanya Sobirin berlagak sangat peduli, sementara hati saya mulai girang karena rupanya ada rasa empati juga mendengar cerita saya.

“Di Dolly “ Jawabku lirih

“Apa!!! Dolly tempat mesum itu????” Tanyanya membentak, saya jadi ciut nyali

“Iyya .. memangnya kenapa”

“Sebentar lagi tempat itu kan mau ditutup!!!”

“Nah, ..itu sekarang saya lagi pusing tujuh keliling, gimana nanti semisal tempat itu ditutup, saya mau makan apa, ..ah .. ente kan sekarang jadi pejabat, .. tolong dong cari solusi biar tempat itu nggak jadi ditutup??”

“Hmmmm??” Sobirin nampak manggut-manggut, matanya menerawang jauh entah apa yang dipikirkannya.

“Gimana …?’ Tanya saya penuh harap

“Susah Bro, .. sebenarnya saya juga sangat keberatan jika tempat itu ditutup” tukas sobirin, nadanya agak lemah

“Saya tahu, kalau misalkan tempat itu jadi ditutup, ente mesti nggak dapat jatah lagi kan, seharusnya orang-orang kayak ente nggak usahlah minta jatah, gaji kan udah gede lagipula tunjangan juga ada, sementara orang kayak saya ini yang kebingungan ..seharusnya orang-orang kayak ente mikirin juga dong nasib orang model saya”

“ Saya juga pusing mikirin nasib sendiri kok kalau saja dolly sampai ditutup!!!”

“Loh, ..kok bisa??”

“Ya ..bisa, .. dimana lagi nantinya saya bisa menyalurkan hoby saya”

“Hoby apa???

“ya itu hoby asyik masyuk …!!

“Waduh ….!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun