Mohon tunggu...
Kholik
Kholik Mohon Tunggu... Desainer - Orang Kampung yang pengin bisa nulis

main-mainlah kemari http://dimazdewantara.blogspot.co.id/2016/09/blog-post_6.html

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Belajar Bahasa Arab yang Unik

18 Januari 2014   11:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya masi ingat betul tempo doeloe waktu harga mie ayam Cuma 250 perak, waktu yang empunya motor bebek bisa diitung dengan jari, waktu tivi-tvi masih pada item putih, dan yang lebih tepat waktu saya masih sekolah Madrasah Diniyah yang menurut orang-orang dikampung saya diistilahkan sebagai “Sekolah Sore”. Satu hal yang masih melekat dibenak dan pikiran saya adalah pelajaran bahasa arab dengan model pengajarannya yang menurut saya unik dan mudah diingat-ingat oleh anak-anak. Pak Ustad, begitulah sebutan guru yang mengajar di Madrasah Diniyah menerapkan pola pengajaran yang sederhana tapi mudah dicerna. Sebagai contoh adalah model pengajaran dengan lagu dan syair.

Contoh:

Wahidun/setunggal

Na’lun/sandal

Kurotun/bal

Mahidatun/bantal

Ana/aku

Yamsi/melaku

Yastari/tuku

Mutoridun/kelaku

Dengan model pembelajaran seperti itu, sampai sekarang pun masih membekas di ingatan saya. Uniknya lagi murid-murid disuruh menghafal dan maju satu persatu untuk melafalkannya dengan lantunan yang semerdu mungkin. Sebenarnya bukan hanya pelajaran bahasa arab yang dibuat model begitu. Untuk pelajaran Akhlaq dan Tajwid pun di buat serupa sehingga anak-anak mudah sekali menghafalnya. Saya percaya bagi teman-teman saya yang sudah puluhan tahun meninggalkan Madrasah Diniyah, tentu masih ingat dengan syair dan lagunya. Maka dari itu kiranya saya ingin menyapaikan Terima kasih yang tak terhingga kepada Pak Ustad yang telah memberikan banyak ilmu dan menjadi teladan buat saya. Terima Kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun