Umur Darmanto sudah dua puluh lima tahun lebih dua bulan, tetapi jika ada orang yang menanyakannya, tentu saja dia akan mengaku 25 tahun saja karena semua orang pastinya juga berbuat demikian bukan? Kalau ada orang yang mengaku detail misalnya umurnya 25 tahun lebih 10 hari maka Darmanto berani mempertaruhkan ayamnya guna dipotong lalu di santap bareng-bareng.
Di umur 25 tahun ini rasanya Darmanto sudah pantas memilikiteman hidup. Adapun Untuk urusan lahir batin sepertinya ia juga sudah siap karena memang selain pekerjaan tetap, pemikirannya juga sudah bukan anak-anak lagi, tetapi dari semua persyaratan mutlak yang sudah terpenuhi itu rupanya ada satu masalah besar yang harus ia hadapi. Masalah itu tak lain adalah gadis yang akan jadi teman hidupnya kelak karena untuk saat ini saja Darmanto masih ngejomblo.
Kalau boleh bicara Jujur, sebenarnya Darmanto ini orangnya lumayan kinyis-kinyis, suka digoda wanita matang manggis, dan bukan tipe pria Bathuk Klimis. Menurutnya, ia akan lebih merasa gentleman jika bisa menaklukan daripada ditaklukkan. Adapun kriteria gadis yang ingin ditaklukan si Darmanto itu antara lain, kulitnya putih susu, wajah sempurna dengan alis bak jajaran semut hitam berbaris, bibirnya sensual merah merona bagai bunga mawar yang merekah, pinggang ramping ibarat gitar spanyol, matanya indah seperti kacang almond, pipinya cenderung tirus, dan rambutnya hitam panjang ikal mayang menyebarkan keharuman dimana-mana. Walhasil berdasarkan kriteria yang sudah menjadi prinsip dasar itu maka Darmanto sangatlah kesulitan menemukan gadis yang diidamkannya apalagi gadis dengan kriteria tersebut tentu saja akan lebih memilih orang yang gantengnya mirip Robert Thomas Pattinsonketimbang Darmanto.
Perjuangan Darmanto mencari gadis yang idamkannya boleh dibilang sangatlah berat. Dari dunia maya sampai dunia nyata ia jelajahi hingga akhirnya sampai pada suatu ketika Darmanto menemukan gadis dengan kriteria yang diinginkannya. Sebut saja namanya Karmini yang nama dan penampilannya berbanding tegak lurus 180 derajat.
“Tak apalah, biar nama ndeso asal wajah ngotani” Kata Darmanto ketika menceritakan kepada seorang teman yang baru dikenalnya dan temannya itu hampir saja ketawa mendengar nama gadisnya.
“Bagaimana selanjutnya?” Tanya teman Darmanto penasaran
“ya tentu saja ketemuan dong masamau pacaran di dunia maya melulu” Sahut Darmanto sumringah
“Ooo ..jadi belum ketemu toh, memangnya sodara Darmanto kenal dimana?” tanya temannya lagi yang penasarannya belum juga ilang ilang.
“Di pesbuklah ...masa dibengkel” sahut Darmanto mencoba bercanda tetapi yang diajak becanda pun tak tertawa sama sekali, bahkan tersenyum pun tidak.
“Ooo ... terus sodara Darmanto rencananya kapan mau ketemuan sama ..siapa tadi???”
“Karmini ..” cegat Darmanto cepat
“Iya itu, ... kira-kira kapan dan dimana?”
“Besok, rencananya di warung bakso 69 karena dia mintanya gitu”
“ Ooo ..ya ..ya. yaa... baiklah semoga sodara Darmanto bisa berjodoh dengan ....siapa tadi”
“K-A-R-M-I-N-I!!!” Eja Darmanto keras-keras sembari nyengir kuda. Teman Darmanto yang baru dikenalnya itu pun cuma manggut-manggut lalu pamit dan meninggalkan Darmanto dengan perasaan lega karena sejak dari tadi sebenarnya ia ingin menawarkan dagangan yang dibawanya tetapi rupanya omongannya selalu kalah cepat dengan Darmanto yang bercerita soal Karmini.
Sesuai dengan yang direncanakan, keesokan harinya Darmanto bersiap-siap menemui pujaan hatinya yang baru dikenalnya beberapa hari lalu. Dandanan necis, rambut klimis apalagi ditambah sepatu kantoran hasil pinjaman dari sepupunya membuat Darmanto yakin dan percaya dirinya tumbuh luar biasa. Kemudian setelah dirasa tak ada yang ketinggalan ia pun segera bergegas ke tempat yang telah disepakati.
Tiba di warung bakso 69 Darmanto langusng memesan dua tempat duduk. Pelayan segera menawarkan menu hidangan, tetapi Darmanto hanya memesan air putih saja takut kalao-kalao dananya tak cukup. Ia mengatakan kepada pelayan makanannya nanti saja kalau temannya sudah datang. Sudah setengah jam lebih Darmanto menunggu. Seteko air putih pun sudah nylonong di tenggorokan Darmanto sampai-sampai perutnya berasa kembung, tetapi Karmini belum datang juga. Tiba-tiba tanpa sepengetahuan Darmanto, muncul cewek gendut bergaun merah yang mukanya sangatlah tak sedap jika lama-lama dipandang dan membuat napsu makan berkurang. Darah Darmanto berdersir, jantungnya serasa mau copot.
“e ..maaf apa kamu Karmini? Tanya Darmanto gugup
“Karmini? Bukan ..aku Juminten” jawab cewek gendut itu ketus.
“Alhamdulillah” Darmanto membatin lega.
“ e ..maaf tempat ini sudah aku pesan buat temenku nanti” kata Darmanto
“Ooo ..begitu” sahut cewek gendut langsung pindah ke meja sebelah
Darmanto mulai blingsatan karena pelayan melihatnya dengan tatapan yang tak enak betul. Sementara Karmini belum datang juga. Baru ketika kesal dan hampir memutuskan beranjak, muncul gadis bergaun merah jambu yang bodi dan wajahnya persisdengan foto profil Karmini. Hati Darmanto sorak sorai. Pelayan bakso pun dipanggilnya.
“Dua mang yang paling sitimewa pokoknya!!” Kata Darmanto kepada pelayan yang sejak tadi memperhatikannya terus. Sementara cewek bergaun merah jambu tadi mendekatio meja Darmanto. Sontak jantung Darmanto serasa mau copot, tangan dan kakinya gemetar melihat sosok gadis sesuai dengan kriteria yang diidamkannya.
“Kamu Karmini ya??” tanya Darmanto kikuk dan grogi
“Iya betul ..kamu siapa??” tanya balik si gadis
“Aku Darmanto yang ngejak ketemua kamu”
“APA??? Kamu Darmanto .. enggak mungkin ah, .. Darmanto itu kan mirip Robert Thomas Pattinson, sedangkan kamu sedikit pun tak ada mirip sama dia!!!”
“Betul saya ini Darmanto .. kalau nggak percaya ini ada KTP saya”
“bagaimana mungkin?? Di foto profil kan mirip Robert??”
“hehe ..iya itu saya, .. saya sengaja pake profilnya dia, tapi inilah saya yang sebenarnya”
“SIALAN LU!!! Muka boneng gitu ngakunya mirip Robert Thomas Pattinson, ..nyesel bener aku kemari!!!” Bentak Karmini keras-keras sampai-sampai seluruh pengunjung mendengarnya dan cekikikan. Darmanto malu nggak ketulungan. Bakso yang sudah dipesennya pun ditinggalkan begitu saja.
“Bang baksonya???” teriak pelayan
“Udah buat kamu saja” teriak Darmanto dengan langkah yang dipercepat.
Sampai di sebuah jembatan, langkah Darmanto terhenti. Rasanya ia ingin terjun ke bawah jembatan agar bisa melupakan Karmini, tetapi ia takut mati. Lalu ia pun hanya bisa menangis sejadi-jadinya untuk meluapkan emosinya. Ia merogoh kantung celananya mengambil Hape. Dengan cekatan ia membuka beranda pesbuknya. Lalu dicarilah nama Karmini untuk diblokirnya, tetapi sebelum itutiba-tiba truk dengan kecepatan tinggi melintas. Kaki Darmanto keserempet dan ia pun kaget setengah matihingga terjungkal dari jembatan yang tingginya 15 meter. Kepala Darmanto terantuk batu besar lalu ia pun tak berkutik lagi.
Kematian Darmanto menimbulkan keresahan orang yang melewati jembatan. Ada yang becerita pernah mendengar suara orang menangis, ada juga yang bercerita mendengar suara orang menyebut-nyebut nama Karmini. Dan semua orang meyakini kalau itu arwah penasaran Darmanto yang mati bunuh diri gara-gara ditolak cintanya padahal cerita yang sebenarnya adalah Darmanto mati jatuh dari jembatan lantaran keserempet truk yang melaju dengan kecepatan tinggi. Dan sampai sekarang jembatan itu masih terkenal dengan keangkerannya, ditambah lagi sering terjadinya kecelakaan yang membuat orang bergidik ketika melewatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H