“Ada pend*ta yang jelek2in Nabi Muhammad. Ayo kawan-kawan, massa FPI, kita cari dan hukum orang itu”. Begitu text Broadcast Blacberry Messenger dari seorang Ibu yang masuk ke BB saya.
“Dapat broadcast dari mana? Pend*ta itu bicara dalam acara apa? Audience nya siapa? saya Muslim bu. Jujur saya tidak kaget, karena soal2 seperti itu sudah mafhum berseliweran di Socmed.” balas saya.
“Kaya na sich pend*ta yg ga ada otak na pa. dia menjelekin nabi Muhammad” balas Ibu itu.
“Lantas setelah Ibu mengirim BC itu, Ibu menginginkan saya utk cari Pend*ta itu dan ngamuk-ngamuk?” Tanya saya.
Diam sambil terus di read, notifikasi ‘R’ saya teliti setiap message yang saya kirim.
Temans, Rosulullah pernah ditimpuk kepalanya hingga bocor, diolok2 oleh kaum kafir. Dihina, diludahi dan dikejar-kejar tentara kafir semasa hidupnya. Rosululloh saat itu malah mendo’akan orang yg jelas menzaliminya. “Ya Alloh ampunilah perbuatan mereka, karena sesungguhnya mereka belum mendapat hidayah petunjuk MU”.
“Coba kita buat dialog Imajiner, Semisal Rosulullah dihadirkan dan dihadapkan dengan Pend*ta itu. Menurut Ibu apa Rasul lantas langsung marah-marah atau malah mesem? :) ” tanya saya.
Saya yakin Ibu jawab point yg kedua. Saya mah emoh bu bersikap berseberangan dengan Rosul, nnt kalau ditanya diakhirat sana, “Jarene melok Aku?” hehehe. Sikap saya dan Rosul yo sama, do’akan saja semoga Pend*ta itu mendapat hidayah. Saya khan umat Rosul, yo saya ikutin stylenya Rosul. :)
Fakta, usai Teroris meluluhlantakkan kembar WTC, kaum minoritas muslim disweeping dimana-mana. Wuuuuuhh, Islam dihina terang-terangan saat itu. Quran dibakar diberbagai tempat, dianggap kitab teroris. Apa yang terjadi? usai Bush lengser, Alloh seolah-olah menunjukkan segala ke MAHA-anNYA, 180 derajat kebencian itu berganti petunjuk, ramai-ramai warga Amerika banyak mualaf masuk Islam.
Photo credit by : gunturgozali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI