[caption id="attachment_313710" align="aligncenter" width="400" caption="New Avanza 2013"][/caption] Ketika itu saya bersama keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. Saya, bapak, ibu dan adik perempuan sedang asik membicarakan topik hangat mengenai mobil baru. Ya, bapak saya berencana untuk membeli mobil keluarga, katanya dia ingin membeli mobil Toyota Avanza baru. Karena sebelumnya keluarga kami belum memiliki mobil dan semua anggota keluarga waktu itu belum lancar mengendarai mobil, maka saya menyarankan kepada bapak saya untuk membeli mobil bekas saja. Sayangkan kalau mobil baru lecet karena dipakai untuk belajar? Pikir saya waktu itu.
Namun sayang, pendirian bapak saya yang kokoh tidak bisa saya guncang dan saya menyerah untuk mempengaruhinya. Setiap orang punya keinginan, seperti ketika saya ingin membeli sebuah smartphone yang cukup lumayan mahal dan bapak saya melarangnya. Apa yang saya lakukan? Saya tidak jadi meminta uang kepada orang tua, namun saya menggunakan uang tabungan, mengirit uang jajan dan menjual aksesoris komputer kepada teman-teman saya. Hasilnya, saya bisa membeli smartphone tersebut.
Mungkin bapak saya sama seperti saya, ketika memiliki sesuatu keinginan maka keinginan itu harus terwujud, dengan cara apapun (yang penting halal).
Mobil Keluarga Pertama
Suatu hari ketika saya pulang ke rumah disana sudah ada sebuah mobil baru, Avanza warna silver. Ketika mencium tangan Ibu saya, ada sesuatu yang berbeda dari tangannya. Tangan yang biasanya dihiasi oleh cincin dan gelang itu kini hanya dihiasi oleh kulit. Ternyata perhiasan tersebut dijual untuk uang tambahan membeli mobil baru.
Kini keluarga kami memiliki sebuah mobil. Saya dan keluarga yang biasanya kehujanan saat hujan, kepanasan saat panas dan masuk angin ketika perjalanan jauh. Kini hal itu tidak terjadi lagi, perjalanan empat jam yang ditempuh menggunakan Avanza ternyata sangat nyaman sekali. Biasanya perjalanan selama itu saya tempuh menggunakan bisa atau motor dan setelah perjalanan usai saya pasti merasa pegal. Lain halnya ketika saya menggunakan Avanza, badan saya sepertinya tidak mengalami gangguan yang berarti, mungkin ini karena kondisi interio Avanza yang begitu nyaman, mulai dari kursinya, AC, tempat duduk yang cukup luas (kaki bebas bergerak) dan audio yang tidak murahan.
Pedal Gas Pertama
Bagi saya seorang mahasiswa yang terlahir dari keluarga dengan ekonomi menengah, sebuah mobil adalah kendaraan mewah dan mahal. Hal itu lah yang menyebabkan saya tidak berani untuk belajar menyetir, takut ketika menyetir menabrak tiang listrik dan saya harus membayar ganti rugi.
Namun, setelah bapak saya membeli Avanza perasaan itu hilang seketika dan saya tanpa ada rasa takut sedikitpun menginjakan kaki saya di pedal gas Avanza untuk yang perma kalinya. Tentunya dengan bimbingan bapak saya yang duduk disamping saya ketika itu.
Setelah lancar menyetir, saya sempat mengendarai mobil teman saya yang sekelas dengan Avanza namun berbeda merek. Ketika itu saya merasa tidak nyaman ketika berada di jalan yang sedikit menanjak dan berliku-liku. Padahal ketika menggunakan Avanza di jalan tersebut saya tidak merasakan hal tersebut.
Ternyata keputusan bapak saya untuk membeli Avanza sangat tepat. Jika dulu saya menyarankan untuk membeli mobil bekas dan sering berdebat dengan bapak saya, kini kami berdua kompak membanggakan Avanza dan menjelek-jelekan mabil lain (yang masih sekelas dengan Avanza). Ya namanya juga manusia.
Itulah pengalman saya dengan mobil keluarga pertama saya. Jika anda memiliki pengalaman juga dengan Avanza atau mobil lainnya silahkan tulis di kolom komentar yang ada dibawah. Sekian terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H