Mohon tunggu...
Coretan Gadis Kecil
Coretan Gadis Kecil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Untuk menjadi orang yang luar biasa. Anda perlu melakukan suatu perbuatan yang luar biasa pula.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyongsong Pemahaman Agama di Era Metaverse

28 Februari 2022   11:37 Diperbarui: 28 Februari 2022   11:48 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu kegiatan yang sering kali diikuti oleh mahasiswa untuk menambah wawasan dan mengembangkan kemampuannya yaitu dengan mengikuti webinar secara online. 

Salah satu webinar yang tak kalah menarik dengan pembahasan pemahaman agama di era metaverse yaitu webinar nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Pengkajian, Penelitian dan pelatihan MUI Jawa Timur pada Selasa (22/02/2022) dengan mengangkat tema 'Beragama di era Metaverse'. Webinar tersebut mendapatkan respon dan antusias yang tinggi dari peserta webinar baik mahasiswa maupun dosen-dosen.

Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah partisipan yang bergabung pada media zoom Webinar Nasional yang mencapai 200 partisipan lebih. Webinar Nasional tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. H. Biyanto, M. Ag (Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya) sebagai pengantar diskusi, dihadiri juga dua narasumber yaitu Dr. Amirsyah Tambunan (Sekretaris Jenderal MUI) dan Prof. Dr. Kyai. M. Noor Harisudin, M. Fil.I (Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan pelatihan MUI Jawa Timur), serta Dr. H. Syarif Thayib, M. Si. yang menjadi moderator dalam webinar tersebut.

Menurut  Wakil Ketua Umum MUI Jawa Timur yaitu Abd Halim Soebahar mengatakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi seiring berkembangnya zaman yang tidak dapat dihindari mulai dari era 1.0 hingga 5.0 saat ini, dimana setiap era memiliki perubahan yang berbeda-beda. di Era Metaverse ini kita dihadapkan dengan berbagai tantangan, kejutan, juga sesuatu yang asing seperti ibadah yang dilakukan secara virtual yang kemudian penting bagi kita untuk memahami dan menkaji lebih lanjut tentang bagaimana bergama di Era Metaverse ini demi kemaslahatan bagi umat.

Menurut Dr. Amirsyah Tambunan sebagai narasumber pertama beliau menerangkan bahwa apakah metaverse ini termasuk teknologi yang dapat merekonstruksi atau membangun pemahaman masyarakat dalam beribadah?

Seperti halnya yang telah disiarkan langsung oleh pemerintah Arab yaitu ibadah haji yang dilakukan melalui virtual. Menurut beliau jika untuk beribadah tentu hal ini  tidak sah karena tidak memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, sedangkan jika digunakan untuk media pembelajaran maka sah-sah saja dan mungkin dengan begitu dapat merekontruksi peahaman tentang ibadah kita. metaverse sendiri menjadi hal yang tidak bisa dihindari dimasa kini sebagai alat teknologi yang hidup berdampingan dengan kita.

Metaverse yang digunakan untuk pembelajaran sangat boleh dilakukan sebagai media untuk mempermudah dan mempercepat pemahaman kita terutama mengenai Maqasid Asy-Syari'ah yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Sehingga jangan sampai teknologi menguasai kita di era metaverse ini karena hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan tatanan kehidupan yang kemudian melahirkan banyak adu domba, hoax, dan efek negatif lainnya. Serta diakhir penjelasan beliau memberi saran kepada audien bahwa penting bagi kita untuk tabayun dan memfilter berita yang kita dapat sebelum membagikannya kepada orang lain.

Prof. Dr. H. Noor Harisudin M. Fil sebagai narasumber kedua menjelaskan bahwa perubahan merupakan keniscayaan sehingga apakah perubahan mengikuti hukum islam atau malah sebaliknya? Serta bagaimana beragama di era metaverse ini? istilah metaverse sendiri menjadi Booming ketika kerajaan Arab Saudi pada akhir 2021 membuat proyek bernama Virtual Black Stone Initiative dilengkapi dengan ka'bah metaverse yang kemudian muncul pertanyaan bolehkah haji di dunia Metaverse?

Metaverse sendiri merupakan bagian internet dari realitas virtual yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam dunia maya tanpa bertemu di ruang yang sama. Pada dasarnya beragama itu berdasar pada beberapa unsur diantaranya yaitu unsur Aqidah, Syari'ah, dan juga Akhlaq. Dari ketiga unsur tersebut menyatu pada suatu maksud penghambaan diri kepada Tuhan.

Apakah akidah akan lenyap setelah hadirnya metaverse? tentu dalam hal ini kita sebagai manusia harus mempertahankan jati diri kita dan potensi kita untuk mengendalikan diri kita. kemudian juga apakah ada kewajiban Ibadah mahdah dalam metaverse yang menjdi diri kita di dunia maya?  Begitu juga dengan Muamalah seperti transaksi digital yang dilakukan dalam metaverse, dan kegiatan lainnya yang dapat dilakukan di Era Metaverse tentu membutuhkan pengkajian yang lebih rumit. 

Mungkin saat ini metaverse belum hadir secara nyata dalam aktivitas kehidupan sehari-hari kita, namun seiring berkembangnya sains dan teknologi tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang metaverse hadir dalam kehidupan sehari-hari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun