Mohon tunggu...
Anaknya Pak Suryadi
Anaknya Pak Suryadi Mohon Tunggu... -

Hamba Allah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Renungan Malam

27 Oktober 2013   01:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai dzat, yang kepada-Nya wajah-wajah tertunduk dan khusyu

Pada perintah-Nya seluruh makhluk tunduk

Kusimpuhkan kepada-Mu kening ini, yang tak pernah bersimpuh

Kecuali hanya kepada-Mu lah aku bersujud merendah

Kepada-Mu tangan hina ini menengadah

Tak lewat hari, tanpa mengemis kemurahan-Mu

Aku, yang telah Engkau tahu, seorang pendosa dan ahli maksiat

Yang banyak salah, kini ku datang kepada-Mu tersedu-sedu

Berapa waktu yang aku habiskan berhura-hura

Aku habiskan untuk hal kosong tiada guna

Berapa malam kuhabiskan dengan tidur nyenyak

Sedang ahli takwa sekitarku, kepada-Mu bersujud dan rukuk

Berapa kali setan mengencingi telingaku hingga aku terpulas

Saat subuh mereka menyerbu hamba yang terlelap

Berapa kali nafsuku menghias ulah jahatnya

Hingga aku yang lemah menurutinya, sungguh celaka

Berapa kali setan meniupkan waswas pada hatiku

Tak ada yang mengangkat tengkuknya dan menamparnya

Berapa banyak ayat telah kubaca

Kalau seandainya turun di puncak gunung, kau kan lihat membelahnya

Berapa kali kuulang janji dan ancamannya

Tak pernah hatiku tersentuh dan mengalir air mataku karenannya

Berapa jiwa yang telah kuingatkan dengan Al-Huda

Melesat bagai kuda pacu melaju dengan kencangnya

Banyak jiwa yang kuingatkan dalam kebaikan

Namun kutinggalkan diriku lalai dalam dunia dan menikmatinya

Alangkah meruginya aku menasihati manusia

Andai saja kunasihati diriku, pasti lebih bermanfaat untukku

Ya Rabbi, hikmah-Mu memutuskan aku sebagai pendosa

Aku datang pada pintu-Mu, berlindung dan taubat

Engkau melihat hamba-Mu yang bertaubat memohon ampun-Mu

Sedang aku melihat-Mu Maha Pengampun segala dosa

Jika aku maksiat itu karena kekuranganku,

Adakah selain Allah yang Maja Sempurna dan Tinggi?

Ya Rabbku, Engkaulah yang menciptakan aku dari tanah,

Maka siapa yang tak akan kembali pada asalnya?

Jika bukan karena petunjuk-Mu dan tiupan kemuliaan pada ruhku

Niscaya ia hanya seonggok benda mati

Dengan tiupan kemuliaan-Mu akar tumbuh dan menjulang tinggi

Dan dengannya aku bangkit saat tulang rusuk berserakan

Tanah menarikku dengan kuat

Sedang ruh mengajakku naik kepada-Mu

Andai aku berhasil naik menuju ridha-Mu, itulah tujuanku

Namun jika turun, aku akan selalu berusaha menuju-Mu

Dalam ujian kita berada

Dengannya kita sisipkan untuk menuju negeri kekal dan dicipta

Neraka dikelilingi cobaan syahwat

Girang para ahli maksiat dan menikmatinya

Sedang surga dikelilingi kesukaran

Yang dibenci dan melukai hati serta menyakitkan

Bekal sedikit untuk tujuan yang jauh

Punggung membungkuk kurus sedang teman menjauh

Disana ada perampok yang menunggu

Dengan beragam cara, menyesatkan dari tujuan dan merampas

Iblis menyesatkan, sedang nafsu mengikuti

Hidup membuat kagum, harapan terus menipu

Disana ada sekelompok orang congkak yang mengumumkan perang

Menakuti manusia dan mengagetkan

Mereka berani kepada-Mu, sedang Engkau santun pada mereka

Dan segala sesuatu akan kembali pada Tuhannya

Jalan ini sungguh menakutkan

Ya Rabbi, tunjukanlah aku, tolonglah aku, semoga aku tak terputus

Ya Rabbi, hamba-Mu didepan pintu-Mu berdiri

Berdoa kepada-Mu dengan orang yang takut dan mengharap

Aku takut kepad-Mu karena aku telah banyak mendurhakai-Mu

Aku mengharap kepada-Mu karena luas ampunan-Mu

Ya Rabbi, jika aku meninggalkan kewajiban

Engkau melihat apa yang ada dalam hati dan mendengar

Detak jantung diantara sayapyang memompa ketakqaan

Merasa sempit dan takut karena benci akan dosa dan kesalahan

Serta cinta untuk ingat kepada-Mu

Hati jika jauh dari dzikir kepada-Mu akan kosong dan gersang

Jika aku dzikir kepada-Mu sendiri

Engkau akan dapati aku takut dan menangis

Apakah aku masih punya harapan?

Aku adalah satu diantara yang Kau seru, “Taubat dan kembalilah.”

Dan aku adalah orang yang membawa lentera hidayah sebagai penerang

Adakah disana sesuatu yang berkilau seperti Al-Qur’an?

Aku akan tetap berjalan dengan petunjuk

Meski aku lambat dalam menggapai sempurna atau cepat

Cukup bagiku mencintai mereka dan mengikuti jejak mereka

Aku melihat cinta kepada orang besar akan menolong

Ya Rabbi, tak ada selain pintu-Mu yang aku pinta

Aku berlindung kepada-Nya, karena Dia melindungi yang meminta-Nya

Tak ada selain air mata sebagai perantaraku

Kepada siapa aku harus bersimpuh selain kepada-Mu?

Jika bukan pada pintu-Mu aku mengharap rahmat

Pada pintu yang mana aku harus mengetuk?

Jika ada dosa melekat pada diri ini, maka hanya dari-Mu lah ampunan

Dimana ampunan itu?

Dimana Dzat yang Maha Pengampun?

Dimana rahmat-Nya yang meluas seluruh alam, dimana Sang Maha Luas?

Inilah saatnya ampunan. Maafkan lah aku

Wahai Dzat yang Kepada-Nya menghadap dan khusyu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun