Mohon tunggu...
Umar Dani
Umar Dani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya ingin menyampaikan apa yang sedang dirasakan, semoga bermanfaat dan mohon ma'af bila tidak berkenan http://keritingggg.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Shampo Ini Memperkosaku

6 Maret 2012   17:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arah mata angin itu lebih mudah di ditebak dengan mata kosong, di tebak dengan perasaan ataupun lihat di peta. *ini bukan sulap bukan sihir. dari pada harus main tebak-tebakan hasil ujian akhir semester (UAN) "Kenapasih Dani ngeposting judulnya selalu aneh ?" Apakah ini berhubungan dengan Karier gue? Apakah ini berhubungan dengan Asmara gue? Apakah ini berhubungan dengan Keuangan gue? KAGAK!!!!......... Sekali lagi, gue bukan peramal, gue hanya ingin ngeposting aja, mungkin kali ini gue pengen bercerita keluh kesah gue saat UAS (Ujian Akhir Sayang) yang sudah berakhir dengan selamat sentosa kemarin siang. Ingin pintar, makanya belajar!!! Kriiinggg....krriiiiing... Alarm gue berbunyi, bertanda gue harus bangun pagi untuk bersiap-siap kekampus pagi itu. gue segera bergegas kekamar mandi, berlari kencang, loncat tinggi, loncat indah dan lempar lembing..semua udah gue lakuin dan gak lupa juga sejenak gue mengenang indahnya jongkok indah di atas toilet dan mengeluarkan suara merdu, seakan gue berdansa dengan pantat gue dengan paras muka yang pucat pasi. Setelah selesai buang hajat, segera gue berdiri tegap di hadapan bak mandi yang telah menantikan kedatangan gue, saatnya gue mulai bershampoan dengan gembira, loncat-loncat kegirangan..bahagia banget gue hari itu, tiba-tiba gue keinget ama iklan shampo sunsilk tahun lalu, lagi asyik-asyiknya shampoan ternyata ada ariel peterpan datang ngetok pintu kamar mandi dan dia bilang "Buka pintu untuk aku yah..." terus dia ngasih kalung.. Jujur.. Gara-gara iklan itu gue gak jadi bahagia, gue takut shampoan sendirian di kamar mandi, ntar gue bakal di videoin lagi ama ariel.. "Arielll... apa salah gue? mengingat itu gue nangis... sikat gigi sambil nangis, pasta gigi gue telan, sikat gigi gue buang, gue ganti dengan sikat WC.. "kenapa-kenapa harus ariel? akibat shampoan sambil nangis, mata gue perih banget akibat busa shampo yang berhasil meleleh, menari-nari dan memperkosa mata gue. "Toolonggg...!!" Sejenak gue berteriak keras banget.., tapi gak ada respon sama sekali dan gue baru sadar saat itu gue sedang berada di kamar mandi, dan gak ada seorangpun yang mendengarkan teriakan gue kecuali ariel yang saat itu berada di depan pintu kamar mandi gue. *kenal ariel lu Dan? mata gue semakin lama terasa semakin perih, mulut gue sedikit menganga lebar dan tangan gue mulai melambai-lambai, seakan gue sedang mencari kamera dan memberikan isyarat kalo gue udah gak kuat... "Stooooop!!.... mana kamera? di mana kamera?" Tiba-tiba suasana mulai mencekam terasa di kamar mandi itu, tanpa kata menyerah, tangan gue masih terus berusaha melambai-lambai kesana kemari mencari suatu benda... dan beberapa menit gue berhasil menemukan benda tersebut. Benda itu adalah Gayung..yah gayung...... gue langsung mengambil air di bak dan menyiramkan air itu di mata gue.. "Terimakasih tuhan, kau telah mengirim gayung ini untuk Baim... sekarang mata baim udah gak perih lagi.." Lalu Goyang Gayung.... Horeeee..... Akhirnya gayung itulah yang menyelamatkan mata gue dari siksaan busa shampo tersebut.. *shampo sialan teriak dalam hatiku.. sejak kejadian itu gue bangga banget ama pahlawan kamar mandi gue.. sekali lagi gue berteriak "Gayung is my hero....." *Kenapa gue Bercerita tentang kamar mandi?

Lanjut cerita, Setelah selesai, gue segera keluar dari kamar mandi membuka pintu dengan penuh hati-hati , mata gue melirik kekiri dan kekanan.. di dalam hati gue berharap "Mudah-mudahan Iklan shampo yang ada arielnya itu gak benar.." gue bergumam kecil di hati gue. Dan ternyata benar... gak ada seorangpun yang berdiri di depan pintu kamar mandi gue, kecuali sebuah poster andika kangen band yang terus memandang kearah selangkangan gue dari sudut dinding kamar. *Semoga andika gak jadi bintang iklan shampo juga.. Gue lihat jam tangan gue ternyata sudah menunjukkan pukul 07.50, "Astafirullah..gue terlambat lagi nih... ini pasti gara-gara shampo itu.. Pagi itu merupakan Ujian terakhir gue dan itu adalah mata kuliah "Pemrograman Berorientasi Objek (Visual Basic 6.0)"... dan saat itu gue belum baca buku sedikitpun.. *mendadak mata gue gak bisa di kedip dan hidung mulai mimisan!! Gue bergegas tancap gas kekampus gue, dengan kecepatan di atas normal dan di atas rata-rata. Sambil mengendara motor, mata gue selalu tertuju dengan jam tangan gue. di tikungan pertama gue lihat jarum jam sudah menunjukkan angka delapan, beberapa saat lagi gue  masih menatap jam tangan gue..terlihat jam 08.02 berarti gue udah terlambat... sial!. beberapa saat kemudian gue tiba di lampu merah terakhir, entah kenapa mata gue selalu tertuju kepada jam tangan gue..seakan jam tangan gue selalu menyebut nama gue.. "Dani...... Apakah kau sudah melupakan aku setelah ada andika?.." aHHHH....ternyata itu hanya ilusinasi gue aja, lampu merahpun berganti lampu hijau. Setelah sampai di kampus, siksaan belum selesai karena gue harus berlari dari lantai satu ke lantai empat kampus gue. Seharusnya pihak kampus membuat tangga lift di sini..."teriakku dari dalam celana.." sesampainya di lantai empat, emang betul firasat gue.. gue terlambat. Gue masuk ruangan dengan muka tebal, rambut jingkrak-jingkrak dan ingus yang keluar masuk dari hidung gue..gue sedot lagi dengan nikmat.... Siksaan selanjutnya, gue disuruh pengawas duduk di kursi paling depan dan berhadapan langsung dengan pengawas saat itu..dan pengawasnyapun KILLER banget, matanya selalu melotot kearah gue. *Kemungkunan pengawas ini terkena struk ringan. pada akhirnya gue hanya bisa menjawab hanya beberapa soal aja.. Pesan Dani : ternyata Dosen juga bisa menjadi seorang pembunuh, dengan cara memberikan materi yang sulit kepada mahasiswanya dan melotot saat mengawasi ujian akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun