Saya sedih tapi bangga, menangis krn ditinggal wanita tercinta dan tidak bisa melihat jenazahnya, perempuan hebatt yg tingkat kesabarannya dahsyat luar biasa, seorang ibu yg ibadah dan zikirnya tak ada hentinya.. Namun bangga dan bahagia karena Allah memanggilnya diwaktu dan tempat yang tepat, sesuai dngn cita2nya, yang dimimpikan oleh jutaan ummat muslim lainnya... Allahummaghfirlaha
Kemarin, Sabtu 19.10.2019..
Saya menikah dngn seorang perempuan pilihan.. Bentuk kebahagiaan itu saya tunjukkan dngn berbagai cara dan expresi... Namun ada kesedihan yg sdh disembunyikan sekuat mungkin, tapi akhirnya tertumpah juga, pada Momentum dan suasana penuh gembira itu saya tiba2 mencari keduanya, mencari bapak dan ummi tp tdk menemukannya, tdk melihat senyum bahagianya, tidak bisa sungkem dan bersujud dipangkuannya..
Lalu kemudian sadar bahwa do'a restunya selalu hadir menyertai.. ada om tante beserta saudara dan para sepupu ponakan yg mampu mengobati, begitu juga dngn keluarga baru dan para sahabat yg turut memberi do'a....
Ummi, Bapak...
Restui Anakmu, semoga bisa meraih apapun yg pernah ada dalam setiap sujud dan do'amu selama ini.. Mungkin anakmu gagal menjadi seperti harapanmu, tapi selalu usaha agar tdk gagal mewujudkan cita yg ada dalam setiap untaian doamu..
Samarinda, 6 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H