Mohon tunggu...
Corcomm Unika Atma Jaya
Corcomm Unika Atma Jaya Mohon Tunggu... Lainnya - Unika Atma Jaya

Corporate Communication Unika Atma Jaya akan membawakan berita seputar Unika Atma Jaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasih Elisabet Roostini Raih Gelar Doktor Ke-61Di UNIKA Atma Jaya: Studi Tentang Pembelajaran EFL Learning

31 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 31 Januari 2025   08:53 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sidang Disertasi Kasih Elisabet Sumber: UNIKA Atma Jaya 

Jakarta, 4 Januari 2025 -- Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar sidang ujian terbuka Program Doktoral Linguistik Terapan Bahasa Inggris yang berlangsung pada Jumat, 10 Januari 2025. Sidang ini berlangsung di Aula D, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. Kandidat doktor yang hadir dalam sidang ini yaitu Kasih Elisabet Roostini.

Kasih Elisabet Roostini membawakan disertasinya dengan judul "Assamblage of Linguistic Alignment and Materiality in an Indonesian Online EFL Learning: in Search of Emergent Learning". Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi assemblage dari keselarasan dan materialitas yang terjadi selama pembelajaran EFL daring antara guru dan siswa, dan bagaimana assemblage dapat memicu pembelajaran emergen.

Foto: Sidang Disertasi Kasih Elisabet Sumber: UNIKA Atma Jaya
Foto: Sidang Disertasi Kasih Elisabet Sumber: UNIKA Atma Jaya

"Proses penulisan kreatif menunjukkan bagimana pelajar muda tidak hanya mengandalkan sumber daya verbal, namun juga pada materialitas selama penulisan akademis mereka di bidang STEM. Saat pelajar muda menemukan materialitas seperti table, began, grafik, dan foto dapat membantu untuk proses pengembangan tulisan mereka," ungkap Kasih Elisabet.

Kandidat doktor ini juga mengatakan bahwa dalam temuannya selama penelitian yaitu selama pandemi Covid-19 platform online seperti Zoom Cloud Meeting hanya menyediakan gambar dua dimensi di layer, menggantikan "modalitas tatap muka alami". Hal ini tentunya dapat membatasi interaksi sosial tatap muka karena visual yang terbatas, tidak adanya penciuman, dan sentuhan terbatas dalam bingkai layar.

Lebih lanjut, ia juga menemukan sifat empati, kesabaran, toleransi, dan kemauan untuk terlibat dalam diskusi kelas secara tatap muka pada siswa menunjukkan hasil adaptasi cepat melalui respons ketika adanya proses interaksi satu dengan yang lainnya. Di situasi tersebut, guru juga dapat memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat dan berinteraksi secara bebas.

Foto Dr. Yoseph Pedhu. CP., M. A Sumber: UNIKA Atma Jaya
Foto Dr. Yoseph Pedhu. CP., M. A Sumber: UNIKA Atma Jaya
Menjelang penghujung acara, Dr. Yoseph Pedhu CP, MA. sebagai salah satu penguji meresmikan kelulusan sidang doktoral Kasih Elisabet Roostini. "Saya di sini mengumumkan bahwa anda telah lulus sidang dengan nilai sangat memuaskan, saya ucapkan selamat atas pencapaian gelar anda". Kasih Elisabet Roostini menjadi Doktor Linguistik ke-61 lulusan di Unika Atma Jaya.

Penelitian ini memberikan kontribusi hasil bahwa dalam proses pembelajaran yang terjadi tidak hanya sebatas konteks manusia saja tetapi juga pentingnya guru menyadari faktor lainnya seperti lingkungan ekologis, dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pada pengajar dan peneliti di kemudian hari. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun