Untuk membalaskan dendam mereka yang telah dirampas kebebasannya
Demokrasi selalu ia teriakan tepat di telinga sang diktator yang hanya bisa bersembunyi di balik gedung-gedung mewah
Untuk sekedar menunjukkan batang hidungnya saja sang diktator tidak berani
Mereka tak lebih dari sekedar pecundang di mata sang pejuang itu
Tapi naas, pejuang itu telah hilang bak ditelan bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!