Mohon tunggu...
Jefri Suprapto Panjaitan
Jefri Suprapto Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pecandu kenangan, penikmat masalalu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah/Bapak/Papah/Papi/Babeh

5 Januari 2023   14:05 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:45 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AYAH/BAPAK/PAPA/PAPI/BABEH

Sengsara kau peluk erat tanpa keluh kesah

Lelah mu kau bungkus dengan senyuman

Air mata kau tutupi dengan keringat agar anak mu tak melihat

Rasa letih yang kau dapat dari luar, tak pernah kau tunjukkan ketika pulang ke rumah

Kau selalu menyempatkan diri bermain dengan anak kecil yang selalu memanggil mu ayah

Walaupun lelah mu memaksa untuk beristirahat

Langkah kaki mu tak pernah berhenti, memastikan langkah anak mu tak tersandung oleh batu dikemudian hari

Sekalipun engkau tak beralaskan kaki, luka yang kau dapat kan selalu kau anggap tak pantas didapatkan anakmu

Ayah engkau laki-laki hebat yang terpilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun