Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian dan Faktor yang Mempengaruhinya

20 Februari 2024   07:40 Diperbarui: 20 Februari 2024   08:12 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Jurnal Rujukan :

Ratih, N.N.M., D. Susilowati dan Sri Hindarti.  2019. Analisis Faktor-Faktor Preferensi Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sayuran Organik (Studi Pada Pelanggan Super Indo Malang). Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 7(4) : 1-9.

Perkembangan zaman memunculkan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya kesehatan. Kesadaran tersebut muncul karena munculnya berbgai jenis penyakit baru yang disebabkan karena perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi membawa dampak buruk bagi lingkungan baik eksploitasi alam, penggunan bahan kimia berlebihan, pencemaran dan sebagainya. Banyaknya penggunaan zat kimia pada  budidaya pertanian maupun tahap pengolahan agroindustri menyebabkan dampak buruk pada kesehatan. Penyakit-penyakit seperti obesitas, kanker, hipertensi, dan sebagainya.

Pola hidup masyarakat sata ini lebih kearah organik dan kembali ke kondisi alami sebelum perkenbangan teknologi yang cepat. Kesadaran tersebut membuka peluang usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen yang sifatnya ramah lingkungan dan berdampak baik bagi kesehatan. Syarat permintaan produk pangan meliputi bebas dari residu kimia dan pestisida atau biasa disebut pangan organik, meskipun produk organik memiliki tingkat harga yang lebih mahal. Produk organik yang menjadi tren saat ini adalah sayurang yang dibudidayakan dengan cara organik. Bukti sertifikasi organik akan menambah kepercayaan konsumen terhadap keaslian produk tersebut.

Budidaya sayuran organik memerlukan metode yang tepat, lahan pertanian saat ini sudah terdegradasi sehingga perlu dibersihkan dari residu-residu pestisida. Manfaat dari mengkonsumsi sayuran organik diantarnya yaitu mengandung zat antioksidan penangkal radikal bebas sehingga imunitas tubuh lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Petani konvensional banyak yang beralih ke budidaya organik karena memiliki prospek yang menjanjikan, sehingga produk cukup banyak tersedia di pasaran modern, seperti diswalayan. Sayuran organik perlu disegmentasikan pada konsumen secara tepat, umunya lebih banyak ditemukan di pasar modern karena harganya lebih tinggi dengan sertifikat dari Lembaga Sertifikat Organik di Indonesia.

Brand dengan produk sayuran organik salah satunya Toko SuperIndo yang berlokasi di Malang. SuperIndo merupakan pasar modern yang menyediakan sayuran organik yang telah tersertifikasi. Superindo melakukan penelitian dan observasi pasar untuk mencari informasi prefernsi konsumen dalam pembelian sayuran organik. Konsumen dengan tingkat kesadaran dan pengetahuan yang tinggi akan kesehatan pangan akan bersikap lebih selektif dalam memilih produk organik. Indikator yang mempengaruhi diantarnya tingkat gizi produk, kemanan pangan, dan ramah lingkungan yang dituangkan dalam label sertfikasi, BPOM, Label Halal MUI dan sebagainya. Konsumen dnegan gaya hidup sehat dengan pengetahuan yang tinggi akan teteap membeli sayuran organik meskipun harganya lebih tinggi dari sayur non organik.

Karakteristik konsumen sayur organik Superindo  dari segi demografi rata-rata adalah perempuan yakni sebesar 63% dengan tingkat pendidikan sarjana sampai pasca sarjana. Konsumen sayur organik Superindo memiliki pendpaatna yang cukup tinggi pada kisaran lebih dari Rp.5000.000/bulan. Karakteristik tersebut mnejelaskan bahwa tingkat pendidan konsumen akan mendorong pengetahuan lebih kan pentingnya kesehatan sehingga lebih bersikap hati-hati dalam mengkonsumsi makanan dnegan memilih sayuran organik. Konsumen tersebut mengetahui hal-hal terkait sayuran orgnaik dengan sertifikasi sebagai bukti serta ditambaha dnegan kondisi ekonomi yang memadai sehingga faktor harga sayuran tidak begitu mempengaruhi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mebeli sayuran organik SuperIndo diantarnya yaitu kualitas produk, pelayanan konsumen (keramahan dan kesopnana karyawan), promosi, dan rasa aman dan nyaman saat berada di Swalayan Supeindo. Promosi sebagai bentu pengenalan produk sekaligus menarik konsumen untuk membeli memilki pengaruh yang nyata terhadap keputusna pembelian konsumen. Apabila promosi menarik dengan informasi yang diperlukan konsumen serta tambahan potongan harga maka keputusna konsumen dalam membeli akan semakin baik. Kenyamanan konsumen ketika membeli sayur organik di superindo dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas di supermarket mulai dari kebersihan tempat, ketersediaan toilet, informasi nutrisi dan harga sehingga mempermudah konsumen dalam membeli. Kenyaman ini juga pelru didukung dengan keramahan karyawan dalam melayani konsumen seperti bantuan informasi terkait produk, bantuan dalam memilih dna mencari jenis sayuran serta keramahan saat proses pembayaran di kasir

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ratih dkk (2019), diketahui bahwa faktor harga yang terjangkau, label organik, kemasan, jangkauan lokasi yang mudah, serta citra perusahaan superindo tidak memiliki pengaruh terhadap keputusna konsumen dalam membeli sayuran organik. Harga produk sayuran organik tidak berpengaruh nyata terhadap preferensi konsumen, berapapun harganya keputusan konsumen dalma mebeli tidak terpengaruh. Konsumen rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan pangan yang lebih sehat dan aman. Faktor kemasna juga tidak berpengaruh secara nyata. Packaging yang digunakan pada sayuran organik yaitu sterofom dan plastik wrap untuk melindungi kesegaran sayur, adapun bentuk fiisknya tidak terlalu diperhatikan konsumen. 

Keputusan konsumen dalam mebeli sayuran organik superindo dapat dikategorikan pada proses habitual Decision Making, yakni proses pengambilan keputusan dengan curahan waktu dan usha asedikit sebagai proses pertimbangan untuk emmbeli. Hal ini dikarenakan sayuran menjadi produk pangan sehari-hari, sehingga ketika konsumen telah memiliki pengetahuan dan membutuhkan maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan banyak hal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun