Manajemen sangat diperlukan dalam setiap usaha dalam hal ini usahatani dalam sektor perkebunan. Perkebunan adlaah sektor usahatani yang membudidayakan tanaman yang sifatnya komersial sekaligus mencakup pasar ekspor, seperti teh, tebu, kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan sebagainya.Â
Peran manajemen berguna untuk mempermudah jalannya operasional perkebunan agar berjalan efektif. Manajemen sendiir merupa serangkaian kegiatan yang teroganisir dalam mengelola sumber daya produksi mulai dari input produksi benih pupuk, tenaga kerja, lahan dsb yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi.
Tujaun perusahaan perkebunan pastinya adalah memperoleh keuntungan yang maksimal dengan menggunakan biaya yang minimal sehingga akan terwujud tujuan pendukungnya seperti kesejahteraan petani, karyawan, pengembangan komoditas ekspor, dan sebagainya. Tujuan tersebut dapat idcapai dengan manajemne yang baik.Â
Misalnya pada perusahaan perkebunan swasta kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan komodita sunggulan Indonesia yang menyumbang PDRB, Devisa serta penyedia lapangan pekerjaan yang besar. Manajemen yang dilakukan mulai dari perencanaan yaitu penentuan lahan produksi, rencana budidaya, jenis kelapa sawit yang diusahakan, perencanaan biaya produksi, dsb.Â
Kemudian pengorganisasian manajerial mulai dari hirarki terendah karyawan lapang, manajer regional hingga manajer pusat harus disesuaikan dnegna keahlian. Perekrutan karyawan hingga tahap pelatihan kerja akan lebih mudah dengan manajemen SDM begitupula terkait upahh, pembagian kerja, dsb.
Tahap pelaksanaan operasional budidaya, pemanenan, hingga pasca panen dapat diawasi dan dikendalikan sesegera mungkin untuk mencegah kerugian yang besar. Tahap evaluasi kerja keseluruhan bertujuan agar kedepannya berjalan lebih baik lagi. Komoditas kelapa sawit akan lebih bernilai tambah jika terdapat pengolahan hingga menjadi produk jadi (minyak goreng atau margarin), ex : perusahaan sinar mas yang menerapkan usahatani mulai hulu hingga hilir dengan manajemen sedemikian rupa mulai dari rantai pasok, produksi, keselamtana kerja, proses pengolahan produk jadi, hingga tahap pemasaran dengan penerapan GAP (budidaya tepat, bibit unggul, dll) dan GMP (penggunaan teknologi, k3, sertifikasi,dsb).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H