Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemasaran Produk Pertanian Segar yang Tidak Efektif

11 Februari 2024   10:38 Diperbarui: 11 Februari 2024   10:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertanian di era modern saat ini adalah pertanian konvensional berbasis agribisnis dimana alur produksi hingga pemasaran dapat tersistem dengan baik. Pertanian tidak hanya tentang mengolah lahan hingga pemanenan, tetapi terdapat subsistem pra dan pasca panen. Subsistem tersebut meliputi rantai pasok input produksi, teknologi budidaya usaha tani, agroindustri, kelembagaan, pemasaran dan subsistem penunjang lain. 

Pertanian era ini diharapkan dapat menerapkan keenam subsistem sehingga kesejahteraan petani sebagai pelaku utama meningkat. Pemasaran yang merupakan Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pendapatan perkapita di suatu daerah. Jumlah Pendapatan domestik bruto nasional mayoritas berasal dari sektor pertanian. 

Kontribusi pertanian terhadap perekonomian di Indonesia sangatlah besar disamping keuntungan lainnya seperti sebagai penyedia sumber pangan, penyedia lapangan pekerjaan, dan penyeimbang ekosistem. Tingginya kontribusi sektor pertanian berkaitan dengan pemasaran produk hasil pertanian itu sendiri.

Pemasaran adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan laba dari barang atau jasa yang diperjual belikan. Pemasaran merupakan salah satu subsistem dalam agribisnis yang berperan penting dalam pertanian. Pemasaran berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan petani.  Pemasaran produk pertanian sangat berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup petani, karena dari hasil pemasaran itulah petani mendapatkan laba. 

Pemasaran produk pertanian tidak hanya terpacu pada produk mentah, tetapi lebih ditekankan pada produk agroindustri karena mmiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Pemasaran produk pertaian mentah memiliki beberapa kelemahan sehingga membutuhkan penanganan khusus sebelum dipasarkan. Agroindustri menjadi subsistem agribisnis yang dapat menjadi solusi terbaik dalam perlakuan produk pasca panen.

Penerapan pertanian berbasis industrial kenyataannya tidaklah merata. Permasalahan-permasalahan pertanian terutama bagi petani skala kecil masih bermunculan. Salah satu permasalahan pertanian terjadi pada subsistem pemasaran produk pertanian. Petani skala kecil tidak bisa mendapatkan keuntungan hasil panen secara maksimal akibat adanya kendala yang cukup kompleks.

Kendala yang ada diantaranya yaitu fluktuasi harga produk akibat produktifitas yang tidak stabil, sasaran pasar yang tidak tepat, sifat produk pertanian segar yang mudah rusak, panjangnya saluran pemasaran, kualitas produk pertanian yang rendah, keadaan pengetahuan petani yang terbatas dan masih banyak lagi.

Permasalahan mengenai pemasaran yang ada berkaitan erat dengan kelembagaan yang ada serta ada tidaknya agroindustri di kalangan petani skala kecil. Adanya kelompok tani dapat menjadi pendukung adanya agroindustri kreatif bagi produk hasil pertanian segar yang mudah rusak. Pemasaran produkpun akan menjadi lebih mudah dan menguntungkan karena tersistem dengan baik.

 PERMASALAHAN

Pemasaran produk hasil pertanian segar di kalangan petani skala kecil kurang efektif. Petani yang menjadi pelaku utama dalam produksi pertanian kurang diuntungkan sehingga wajar saja tingkat kesejahteraan petani masih rendah. 

Ketidakefektifan tersebut terjadi karena banyak  faktor seperti ketidakstabilan harga, panjangnya rantai pemasaran, kurangnya fasilitas pemasaran penunjang produk segar yang mudah busuk, serta kurangnya minat petani untuk membentuk agroindustri untuk produknya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun