Peternakan merupakan salah satu subsektor dalam pertanian disamping usaha perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan, hortikultura, dan kelautan. Peternakan merupakan kegiatan pertanian dengan komoditas usaha yang dibudidayakan adalah hewan, baik unggas (ayam, itik, burung) maupun ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kuda). Produk yang dihasilkan dari peternakan diantaranya yaitu daging, susu, telur, kulit, bulu, dan lain-lain. Kegiatan budiday ahewan ternak dimuali dari pembibitan ternak, pemeliharaan ternak seperti pemberian pakan, pemeliharaan sanitasi kandang, pengawinan, pemeliharaan kesehatan hewan dan panen produk (pemerahan susu, pengambilan telur, dsb).
Pembersihan kandang ternak dilakukan secara berkala dari sisa kotoran dan pakan hewan yang tersisa sehingga bisa mencegah penularan penyakit terhadap hewan dan manusia serta mencegah adanya ketidaknyamana dari segi keindahan dan bau lingkungan. Â Selain itu pembersihan ternak dengan cara dimandikan juga sangat penting khsusunya pada ternak sapi perah yang mana sebelum dilakukan proses pemerahan susu harus dalam kondisi steril.
Usaha peternakan sapi perah merupakan salah satu usaha yang berperan penting dalam menopang perekonomian masyarakat. Output utama budidaya ternak sapi perah yakni produk susu segar yang dihasilkan dari sapi perah betina pada masa laktasi atau masa setelah melahirkan Produk hasil susu perah yakkni adalah susu yang merupakan sumber pangan hewani yang banyak dijadikan sebagai bahan baku industri olahan pangan maupun minuman baik skala kecil maupun besar. Tingkat produktifitas susu sapi harian dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis sapi perah, kualitas nutrisi pakan yang diberikan, sanitasi kandang, dan penanganan penyakit. Rendahnya produktifitas susu sapi perah salah satunya diaibatkan oleh manajemen yang masih tradisional. Pakan sapi yang bernutrisi dengan penggunaan pakan fermentasi silase, ampas tahu, dan lainnya masih jarang dilakukan oleh peternak yang mayoritas masih menggunakan hijauan dengan kuantitas belum memenuhi kebutuhan nutrisi harian sapi perah.
Kualitas susu salah satunya ditentukan oleh kadar lemak yang mana dipengaruhi oleh spesies, kesehatan, stadium laktasi, lingkungan, umur, pemberian pakan dan nutrisi yang belum memnuhi standar kebutuhan harian sapi  perah (Oka dkk, 2018).  Kegiatan pasca panen susu yang telah diperah juga menetukan kualitas susu yang mana perlu penanangan khsuus dari proses pemerahan, pengolahan  hingga distribusi. Hal ini menjadikan susu segar tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama kecuali dimasukkan dalam freezeer sebelum dikonsumsi dalam bentuk susu segar maupun susu olahan seperti keju, yogurt, susu aneka rasa maupun puding susu. Pengolahan susu segar menjadi produk turunanya dapat meningkatkan nilai ekonomi dari harga jual yang lebih tinggi. .
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang mana sektor pertanian menjadi tumpuan utama kehidupan ekonomi masyarakat. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember tahun 2020 diketahui bahwa kecamatan penghasil susu sapi di Jember diantarnya yaitu Kecamatan Gumukmas, Puger, Wuluhan, Ambulu, Tempurejo, Silom Ajung, Rambipuji, Balung, Sumberbaru, Tanggul, Panti, Sukorambi, Arjasa, Kaliwates, Sumbersari dan Patrang. Adapun produks susu sapi tertinggi yakni berasal dari Kecamatan Sumberbaru sebesar 597.665 kg. Selain kecamatan sumberbaru, kecamatan Arjasa menjadi salah satu kecamatan dengan daya tarik wisatawan yang tinggi terhadap produk susu sapi segar.
Kecamatan Arjasa merupakan salah satu kecamatan yang memiliki sentra produksi susu sapi sekaligus sebagai tempat wisata yakni Rembangan. Produksi susu sapi berada di kawasan Rembangan Dairy Milk yang merupakan bagian dari UPT Pembibitan Ternak dan HPT Rembangan. Â UPT dan HPT Rembangan yang berada di Kecamatan Arjasa merupakan salah satu sumber penghasil susu segar yang dinaungi oleh pemerintah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember dengan cakupan meliputi penginapan dan, peternakan sapi perah, penanaman hijauan pakan ternak, serta agroindustri pengelolaan susu segar dengan berbagai rasa.
Kondisi alam di Kemuning Lor Kecamatan Arjasa cocok digunakan sebagai lokasi produksi peternakan karena terletak di dataran tinggi pada ketinggian 650 mdpl dengan suhu rata-rata 18-250 C serta ketersediaan lahan pakan ternak yang subur. Sapi perah yang dibudidayakan di UPT Pembibitan Ternak dan HPT Rembangan mebggunakan jenis sapi FH (Friesian Holstein), pemilihan sapi perah jenis ini dikarenakan memiliki daya adaptasi lingkungan yang cukup kuat dengan produksi susu yang cukup tinggi dibandingkan jenis lainnya (Andaruisworo, 2014). Jumlah sapi perah di Rembangan Dairy Farm sejumlah 20 ekor sapi dengan kriteria sapi yang memproduksi susu setelah berumur 1, 5 tahun pasca melahirkan. Â Pemberian pakan dilakukan pada siang hari berupa 60 kg konsentrat yang sudah diperlakukan atau dicampur, 120 bekatul, dan 6 kg ampas dan premiks yang dicampur hingga semua tercampur. Terdapat juga perawatan khusus yaitu pemberian vitamin dan obat cacing yang agar sapi perah tidak mudah mengalami sakit dan stres. Tahap selanjutnya yaitu pemerahan susu sapi yang dilakukan dua kali pemerahan dengan waktu yang berbeda. Pemerahan pertama dilakukan pada sore menjelang malam dan malam menjelang pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H