Mohon tunggu...
Laily NurAzizah
Laily NurAzizah Mohon Tunggu... Petani - Si perempuan Sulung yang ingin membuktikan takdirnya

Agribussiness, University of Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berdikari di Lahan Pekarangan guna Mewujudkan Kemandirian Pangan Keluarga

12 Desember 2023   16:32 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi santri, mahasiswa atau murid yang berkarakter dengan menjadi penggerak kemandirian pangan keluarga dengan pemanfaatan lahan sempir pekarangan dengan pol atatanan yang sehat dan amanah sebagai bentuk ketaqwaan kita kepada Allah swt. Bertanam di lahan mandiri merupakan bentuk amaliyah, fikrah (berfikir) dan harakah (gerakan) mulai dari mengkonsep dan memikirkan komoditas apa yang sesuai di tanam pada lahan pekarangan, menyiapkan benih, menyiapkan perlengkapan menananm, media tanam, mulai pembenihan, perawatan, pemupukan, pencegahan hama penyakit, hingga pemanenan.

Allah swt menyampaikan dalam QS. Abasa : 24 yang artinya :" Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya" Hal ini mengandung artian bahwa kita sebagai manusia harus bisa menjaga kesehatan akal dan hati kita dengan mengkonsumsi makanan yang halal dan sehat, salah satunya adalah makana alami yang kita bisa kontrol pertumbuhannya yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia berlebih yang mana sering kita temui pada budidaya bahan pangan konvensional dipasaran. Harapannya ketika kita menanam sendiri bahan pangan kita seperti komoditas sederhana yang mudah dibudidayakan sayur mayur, cabai, tomat, pokcoy, kacang panjang, buncis, teorng, kentang dan sebagainya yang mana tidak memerlukan lahan yang luas dengan perawatan yang relatif mudah. Tentu kita bisa menggunakan input budiday ayang alami mulai dari pemanfaatan pupuk orgaik dan penggunaan pestisida nabati sehingga bahan pangan yang kita hasilkan disebut bahan pangan organik yang tentu lebih sehat dan ekonomis karena tidak mengeluarkan biay abesar seperti kita membelinya di pasaran.

Karakter budidaya tanaman dan pemberdayaan :

  • Melakukan budidaya
  • Mengenal unsur dan nutrisi tanaman
  • Tata kelola sampah dan lingkungan

Hal yang menarik yang berkaitan juga dengan bertanam mandiri di lahan pekarangan adalah pengelolaan sampah rumah tangga, sampah rumah tangga yang umumnya mayoritas sampah organik tidak terbuang begitu saj atetapi dapat dioleh kembalaiu menjadi kompos, pupuk organik maupun pestisida nabati sehingga tercipta daur atau siklus alami yang sehat. Namun perlu diketahui jenis sampah yang harus dipilah di rumah tangga agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan benar. Berikut merupakan enis-jensi sampah :

  • Sampah organik : sampah sayur mayur, lauk pauk, dedauan, buah buahan busuk, nasi
  • Sampah anorganik : botol, plastik, kertas
  • Sampah B3 : Lampu, kaca, baterai, karet, racun serangga.
  • Sampah residu : pembalut, popok, putung rokok
  • Sampah logam : besi, alumunium, kaleng dan seng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun