AIDA atau Aliansi Indonesia Damai adalah LSM yang berdiri guna mewujudkan indonesia damai melalui peran korban dan mantan pelaku terorome dengan agenda pemberdayaan krban, kampanye perdamaian, rekonsiliasi damai dan dialog perdamaian. Mahasiswa adalah sasaran strategis dalam hal doktrinasi paham radikalisme hingga pada tahap proses aksi terorisme.
Dinamika Terorisme dan Radikalisme di Indonesia
Pada tahun 2015 hingga 2019 terdapat 1100 tersangka terorisme yang ditangkap, yang mana mayoritas tersangka tersebut berafiliasi dengan ISIS (Asharu Daulah) dengan ciri-ciri yakni melakukan baiat pada ISIS dan amir ISIS . Doktrinasi ISIS yang sangat berbahaya bagi pengikutnya yang telah dibaiat diantaranya yaitu :
- Adanya fatwa maut ISIS untuk hijrah ke syiria
- Jika tidak bisa hijrah ke negara konflik maka jihadlah di negeri sendiri
- Bunuh dengan cara apapun walau tanpa BOM, baik pukul gorok tabrak dan lainnya
Doktrin dan perintah tersebut diberikan dengan dalih bahwa membunuh orang-orang kafir adalah ibadah , hal inilah menjadi bibit dari ideologi radikal tentang kekerasan. Elemen radikaliasi yakni :
Massanger (pembawa pesan) - Massage (pesan melalui media online dann offline)- Receiver (penerima). Massanger adalah tokoh ISIS yakni Aman Abdurrahman yang sudah dipenjara 3 kali dan kemudia divonis hukuman mati.
Ajaran berbahaya radikalisme yakni iman seseorang tidak sah tanpa kufur terhadap Thogut (pemerintah, pancasila dan pembela toghut seperti polisi) sehingga orang teroris tidak berpegang pada ideologi bangsa dan negara serta sangat bertentangan dengan aparat penegah hukum dan pemerintah. Bagi kaum radikal orang kafir halal untuk dibunuh dan dihitung sebagai upaya berjuang dijalan Allah seperti adanya bom bunuh diri yang melukai dan membunuh banyak oaorang hingga pelakunya sendiri yang dianggap mati syahid.
Ali Fauzi , salah satu mantan teroris yang mana keluarganya aktif dalam tragedi Bom Bali 1. Ali Fauzi mengatakan bahwa terorisme tidak terlaksana secara instan. Terorisme merupakan produk keputusan singkat tapi hasil dari proses panjang namun perhalan mendorong seseorang berkomitmen pada aksi kekerasan atas nama tuhan. Metode penyebarannya dilakukan dengan metode digital dan manual. Metode manual seperti buku, risalah dari penjara, majalah, kajian ilmiah, kajian ta'lim, i'tikaf, perkemahan, hiking dan dauroh (anak kos). Sedangkan melalui cara digital seperti media sosial.
Ciri-ciri paham terorisme
Secara fisik susah dibedakan , bukan hanya dengan car aberpakainan seperti berjenggot, pakai cadar, atau celana cungkring karen ahal itu bis akeliru bahkan sangat keliru karena berprasangka buruk terhadap pakaian yang sesuai syariah tidak salah. Secara ideologi ciri-ciri paham terorsme yaitu :
- Baiat imam wajib
- Intoleran atau fanatisme beragama
- Wajib mendirikan negara islam
- Demokrasi batil, kafir bagi pelakunya
- Jihad hukumnya fardu ain (wajib bagi setiap individu).
- Komunitas terorisme biasanya solid dengan solidaritas tanpa batas, dengan support material hingga non material.
"Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan, semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi lebih baik" Ali Fauzi