Mohon tunggu...
Dimas Atha Putra
Dimas Atha Putra Mohon Tunggu... Aspiring 3D generalist, web developer, and software engineer

I am an engineering student.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Engineering Operations, atau, Perawatan Software

28 April 2025   02:10 Diperbarui: 28 April 2025   02:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Software Development (Sumber: Unsplash/ThisisEngineering)

Kalau kita ngomongin soal bikin software, banyak orang mikir kerjaan selesai pas aplikasi udah jalan. Padahal kenyataannya, begitu software dideploy ke produksi, cerita baru aja dimulai. Di sinilah dunia Software Engineering Operations masuk --- dunia di mana kita ngurusin software supaya tetap hidup, sehat, dan gak tiba-tiba ngambek di tengah jalan.

Apa Itu Software Engineering Operations?

Software Engineering Operations itu bukan sekadar jaga-jaga kalau sistem error. Ini soal gimana kita memastikan server tetap on, aplikasi tetap responsif, data tetap aman, dan pengalaman pengguna tetap mulus. Intinya, kerjaan operasional ini adalah tameng utama supaya drama di dunia nyata bisa dihindari.

Instalasi dan Deployment: Mirip Tapi Beda

Banyak orang suka nyampuradukin instalasi dan deployment, padahal dua hal ini beda. Instalasi lebih ke pasang-memasang aplikasi di server, ngurus environment, dan memastikan semua dependensi lengkap. Sedangkan deployment itu soal gimana aplikasi bisa jalan di lingkungan produksi, termasuk proses otomatisasi, testing berulang, dan manajemen versi.

Kalau instalasi itu kayak masukin barang-barang ke rumah, deployment lebih kayak ngerancang distribusi barang itu ke semua cabang toko kamu di seluruh kota.

Pilihan Model Deployment yang Sering Dipakai

Ada yang pilih semua server disimpan sendiri alias on-premises. Biasanya ini dipilih sama perusahaan yang pengin kontrol penuh terhadap data dan infrastrukturnya, walaupun konsekuensinya biaya operasional dan perawatan jadi jauh lebih besar.

Ada juga yang lebih suka pakai cloud deployment. Ini jauh lebih fleksibel, scalable, dan cepat. Cuma ya, ada kompromi soal kontrol data, karena sebagian besar infrastruktur ada di tangan penyedia layanan cloud.

Sebagian lain ngambil jalan tengah lewat hybrid deployment. Di sini, data-data sensitif bisa tetap disimpan on-premises, tapi sisanya dipindahin ke cloud biar lebih fleksibel dan irit biaya. Model hybrid ini lumayan populer terutama buat sektor-sektor kayak pemerintahan atau kesehatan yang punya kebutuhan spesifik soal privasi dan compliance.

Pentingnya Monitoring dalam Operasional Software

Bayangin kamu nyetir mobil tanpa indikator bensin, tanpa speedometer, dan tanpa lampu warning apa pun. Gak cuma berbahaya, tapi juga bikin kamu gak pernah tahu kapan mobil bakal mogok. Nah, software juga gitu.

Tanpa monitoring, kita gak bisa tahu performa aplikasi, kesehatan server, atau pola-pola aneh sebelum jadi masalah besar. Monitoring bukan sekadar deteksi error. Lebih dari itu, monitoring adalah tentang prediksi, pencegahan, dan kadang juga penyelamatan. Tools kayak Prometheus, Grafana, New Relic, dan ELK Stack jadi senjata utama buat jagain sistem tetap prima.

Manajemen Insiden: Gimana Cara Biar Gak Panik?

Meskipun semua udah dipantau dan dirawat, insiden itu tetap bisa terjadi. Mulai dari downtime, bug aneh, sampai serangan keamanan, semua mungkin aja kejadian. Kuncinya ada di respon cepat dan terstruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun