Bagi pemula, mempelajari ADL tidak harus langsung terjun ke sintaks kompleks. Mulailah dengan tools sederhana seperti UML atau diagram alur. Pelajari bagaimana komponen-komponen dasar seperti database, API, atau user interface saling terhubung. Lambat laun, kamu akan melihat pola-pola umum dan memahami mengapa ADL menjadi tulang punggung software engineering modern.
ADL mungkin tidak sepopuler JavaScript atau Python, tapi perannya dalam software engineering sangat krusial. Bayangkan jika semua developer di dunia hanya fokus menulis kode tanpa peduli struktur---kita akan punya banyak aplikasi "cepat selesai" tapi rentan error, sulit dikembangkan, atau tidak aman.
Dengan ADL, kita bisa membangun sistem yang tidak hanya berfungsi hari ini, tapi juga siap menghadapi tantangan besok. Mulai dari aplikasi kecil hingga infrastruktur raksasa seperti cloud computing atau smart city, ADL adalah bahasa yang menyatukan ide, desain, dan eksekusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI