Kemampuan ini membuat ADL menjadi alat yang sangat powerful, terutama untuk proyek besar dengan banyak tim dan kompleksitas tinggi.
Contoh ADL dalam Dunia Nyata
Tidak semua ADL sama. Beberapa ADL dirancang untuk domain khusus, seperti sistem pesawat atau aplikasi kesehatan. Ada juga ADL yang lebih umum, bisa digunakan di berbagai jenis proyek. Berikut beberapa contoh ADL yang sering digunakan:
1. UML (*Unified Modeling Language*)
Meskipun tidak selalu dikategorikan sebagai ADL murni, UML adalah salah satu tools paling populer untuk menggambarkan arsitektur. UML menggunakan diagram seperti class diagram (untuk struktur data), sequence diagram (untuk alur interaksi), atau deployment diagram (untuk infrastruktur).
Contoh: Sebuah aplikasi chat mungkin punya class diagram yang menunjukkan objek User, Message, dan ChatRoom, serta hubungan antar objek tersebut. Diagram ini membantu programmer memahami bagian mana yang perlu dikodekan terlebih dahulu.
2. ArchiMate
ArchiMate adalah ADL yang fokus pada arsitektur perusahaan (enterprise architecture). Bahasa ini membantu organisasi merancang bagaimana sistem TI mereka mendukung bisnis, mulai dari proses backend hingga antarmuka pengguna.
Contoh: Sebuah bank menggunakan ArchiMate untuk memetakan bagaimana sistem pembayaran digital terhubung dengan database nasabah, layanan customer service, dan regulasi pemerintah.
3. MetaH
MetaH adalah ADL yang dikembangkan untuk sistem embedded di bidang avionik (pesawat terbang). ADL ini memastikan bahwa sistem memenuhi standar keamanan dan ketahanan yang ketat.
Contoh: MetaH bisa digunakan untuk menggambarkan bagaimana sistem navigasi pesawat berkomunikasi dengan sensor cuaca dan mesin, serta apa yang terjadi jika salah satu komponen gagal.
4. Wright
Wright adalah ADL yang fokus pada deskripsi formal tentang interaksi antar komponen. Bahasa ini sering digunakan dalam penelitian akademis untuk memodelkan sistem terdistribusi.
Contoh: Wright bisa menjelaskan bagaimana server pusat mengoordinasikan beberapa node di jaringan IoT (Internet of Things) agar tidak terjadi konflik data.
ADL vs. Bahasa Pemrograman Biasa
Agar lebih jelas, mari bandingkan ADL dengan bahasa pemrograman biasa melalui analogi sederhana.