Mohon tunggu...
Dimas Atha Putra
Dimas Atha Putra Mohon Tunggu... Aspiring 3D generalist, web developer, and software engineer

I am an engineering student.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal ADL (Architecture Description Language)

17 Maret 2025   23:57 Diperbarui: 17 Maret 2025   23:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Arsitektur (Sumber: Unsplash/ThisisEngineering)

Software architecture atau arsitektur perangkat lunak ibarat fondasi sebuah gedung. Sebelum membangun gedung, arsitek perlu menggambar denah, menentukan struktur, dan memastikan setiap bagian saling terhubung dengan baik. Tanpa rencana yang jelas, gedung bisa roboh atau tidak berfungsi sesuai harapan. Nah, dalam dunia pengembangan perangkat lunak, software architecture memainkan peran serupa. Ini adalah "denah" yang menentukan bagaimana komponen-komponen sistem saling berinteraksi, bagaimana data mengalir, dan bagaimana seluruh sistem bisa bertahan dari perubahan atau tantangan di masa depan.  

Tapi bagaimana cara kita menggambarkan arsitektur ini agar semua orang---mulai dari programmer, manajer proyek, hingga klien---bisa memahaminya? Di sinilah Architecture Description Language (ADL) muncul. ADL adalah tools khusus yang membantu kita mendokumentasikan, menganalisis, bahkan merancang arsitektur perangkat lunak secara sistematis. Artikel ini akan membahas ADL dari sudut pandang sederhana: apa itu, mengapa penting, dan bagaimana ADL digunakan dalam dunia nyata.  

Apa Itu ADL? 

ADL adalah singkatan dari Architecture Description Language. Jika diterjemahkan secara harfiah, ini berarti "bahasa untuk mendeskripsikan arsitektur". Sesuai namanya, ADL dirancang untuk menggambarkan struktur dasar (fundamental structure) dari sebuah sistem perangkat lunak. Bayangkan kamu punya aplikasi e-commerce yang terdiri dari fitur pencarian produk, keranjang belanja, pembayaran, dan notifikasi. ADL membantu kita menjelaskan:  

- Bagaimana setiap fitur ini terhubung satu sama lain.  

- Bagaimana data dari pengguna mengalir dari satu komponen ke komponen lain.  

- Bagaimana sistem ini bisa diubah atau diperluas di masa depan tanpa merusak bagian yang sudah ada.  

ADL berbeda dengan bahasa pemrograman biasa seperti Java atau Python. Bahasa pemrograman fokus pada bagaimana suatu fungsi dijalankan---misalnya, cara menghitung diskon atau mengirim email. Sementara ADL fokus pada struktur besar sistem: apa saja komponen utamanya, bagaimana mereka berkomunikasi, dan prinsip apa yang digunakan untuk merancangnya.  

Contoh sederhana: jika bahasa pemrograman adalah bahan bangunan (kayu, batu, semen), ADL adalah denah arsitektur yang menunjukkan letak kamar, pintu, dan jalur listrik. Tanpa denah, tukang mungkin salah memasang pipa atau kabel. Tanpa ADL, programmer bisa salah mengintegrasikan modul atau membuat sistem yang sulit dipelihara.  

Mengapa ADL Dibutuhkan? 

Sebelum ADL populer, tim pengembang sering menggunakan diagram atau dokumen teks biasa untuk menggambarkan arsitektur. Tapi cara ini punya banyak kelemahan. Misalnya, diagram bisa ambigu---apakah garis panah di situ berarti aliran data atau sekadar hubungan hierarki? Dokumen teks juga rentan salah tafsir karena setiap orang mungkin punya pemahaman berbeda tentang istilah teknis.  

ADL hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan ADL, arsitektur dirancang menggunakan bahasa formal yang punya aturan jelas. Setiap simbol, notasi, atau kata kunci dalam ADL punya makna spesifik. Ini meminimalkan kesalahpahaman dan memastikan semua stakeholder (pemangku kepentingan)---seperti developer, tester, atau klien---memiliki pemahaman yang sama tentang sistem.  

Selain itu, ADL tidak hanya untuk dokumentasi. Beberapa ADL bisa digunakan untuk:  

  • Memeriksa apakah desain memenuhi kriteria keamanan, kinerja, atau skalabilitas.  
  • Mengubah deskripsi arsitektur menjadi template kode yang bisa langsung diisi oleh programmer.  
  • Memodelkan bagaimana sistem akan berperilaku dalam skenario tertentu, seperti lonjakan pengguna atau kegagalan server.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun