Air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan. Di kota-kota besar, air bersih dapat dijumpai dengan mudah, bisa lewat sumur atau dari PDAM. Namun, beda halnya dengan di pedalaman NTT. Warga di sana harus menempuh berbagai rintangan untuk mendapatkan air bersih. Berikut adalah 4 cara tak biasa warga NTT mendapatkan air bersih.
1. Â Menggali Lubang di Sungai yang Kering
Biasanya warga Noko membuat dua kubangan air. Satu kubangan air digunakan untuk konsumsi dan yang lainnya untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Dari sungai tersebut warga mengambil air dan menyimpannya dalam jerigen. Setelah mengambil air, tak perlu menunggu lama kubangan air tersebut pun terisi kembali.
2. Mengambil dari Sumber Mata Air
Di sumber air tersebut, warga melakukan aktivitas bersih-bersih, seperti mandi dan mencuci pakaian. Mandi di sumber air rasanya seperti sia-sia, karena akan berkeringat dan gerah lagi setibanya di pemukiman. Selain itu, sumber air pasti dipenuhi warga karena semuanya mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari di sumber yang sama.
3. Menampung Air Hujan
Pada musim hujan, warga di pedalaman NTT menampung air hujan dalam tangki penampungan. Untuk di daerah Pulau Pura, warga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat berupa tangki penampungan dengan kapasitas 3.000 liter. Setiap rumah akan mendapatkan satu buah tangki.
Saat musim kemarau tiba, air dalam tangki tersebut pun digunakan. Rata-rata air di tangki akan habis dalam waktu 2 bulan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau, warga harus berjalan kaki sejauh 3-5 km menuju sumber air terdekat.
4. Â Membeli Air di "Pasar Air"