Di kota kecil kelahiranku;Baturaja ada anekdot, kalau ada kecelakaan dan si korban tidak punya identitas sama sekali coba tekan perut si korban, apabila yang keluar dari (maaf) anus si korban adalah tempoyak, maka 99% bisa dipastikan bahwa si korban adalah orang Ogan. Begitu identiknya kuliner ini dengan suku Ogan. Lalu seperti apakah tempoyak????? tempoyak adalah sejenis kuliner atau side dish yang dihidangkan sebagai pelengkap makan nasi untuk lebih menambah appetite alias selera makan. kuliner ini dibuat dari durian yang telah diasamkan dengan cara disimpan dalam guci selama beberapa hari. Kalau dicium sekilas tercium bau yang khas, sedikit tajam, dan pasti langsung terekam di otak pasti ini bau tempoyak. Tidak ada literatur khusus yang mencatat asal muasal pembuatan tempoyak, tapi kalau dilihat dari sisi geografis; sangat dimungkinkan kalau suku Ogan adalah pencetus ide pembuatan tempoyak karena di wilayahnya buah durian sangat melimpah. Hingga kinipun durian TEMBAGA yang banyak tumbuh di Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi salah satu durian yang sangat terkenal manis dan legit. Banyak variasi makanan yang bisa dibuat dari bahan dasar tempoyak,diantaranya pepes ikan tempoyak,brengkes,kinok (sejenis pindang ikan yang dicampur dengan tempoyak). Tempoyak mentah juga terasa lezat disantap dengan dicampur gula pasir dan irisan cabe rawit. Anehnya kelezatan tempoyak akan terasa kurang jika dibuat dari durian montong. Pernah seorang kawan yang tinggal di Jakarta membuat tempoyak dari montong, hasilnya kurang begitu lezat dibanding tempoyak yang dibuat dari durian lokal. Tempoyak yang lezat bisa dipastikan dibuat dari durian yang bermutu baik dan manis. Konon orang-orang tertentu memilki skill khusus untuk membuat tempoyak yang lezat dan layak dipasarkan.
