Mohon tunggu...
Indriani Taslim
Indriani Taslim Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi, jurusan ekonomi pembangunan. Saya juga seorang pengusaha muda, yang berkeinginan untuk menyejahterakan umat dengan mengamalkan konsep distribusi rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyelesaikan Masalah Satu per Satu

18 Mei 2012   05:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:09 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ba'da tahmid dan shalawat.

Saya awali tulisan ini dengan satu harapan: Pertolongan Allah akan datang tepat pada waktunya.

Saat kita merasa dicekam ketakutan akan berbagai hal, maka otak kita akan terus menerus merekam dan menarik hal-hal negatif dari alam. Akibatnya, bukan solusi yang akan kita dapatkan, namun masalah akan bertambah berat. Kita seharusnya berusaha untuk menetralisirnya dengan mengarahkan pikiran kita kepada hal yang positif.

Saya juga termasuk orang yang masih sulit untuk berfikiran positif, saat masalah datang. Apalagi jika masalahnya datang bertubi-tubi. Rasanya ingin melepasakan beban, namun juga tak mau sembarangan share ke orang lain. Pelarian saya pun beralih ke keyboard komputer atau selembar kertas dan pena. Saya menulis semua masalah yang saya alami. Bebas saja, tak mempedulikan sistematika yang berlaku. Baru setelah plong saya berhenti menulis, dan mencoba membaca kembali apa yang saya tuliskan. Wow, tenyata dari masalahpun kita masih bisa mengambil ide menulis, setidaknya kita bisa meuliskan solusi yang mungkin bisa kita jalankan. Benar, menulis itu menyembuhkan. Perlahan, beban di dada semakin berkurang dan saya bisa berfikir lebih jernih.  alhamdulillah.

Lebih lanjut, mencoba menyederhanakan masalah yang ada. Sebenarnya, masalah yang datang semakin bertumpuk karena kemalasan kita untuk memikirkan solusinya. Masalah seringan apapun, jika semakin lama dipendam, akan membuat kita merasa berat juga. Pandai-pandailah memenej masalah kita daengan berusaha menyelesaaikannya satu persatu. Mintalah saran dan bantuan orang lain dengan catatan saran yang diberikan bisa kita laksanakan. Kebanyakan orang tidak tahu persisnya masalah kita. Mereka memberikan saran dari sudut pandang mereka sendiri. Oleh karena itu sesuaikan dengan kondisi kita.

Ingat, seberat apapun masalah kita, yakinlah Allah akan selalu memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Tawakkallah.

Salam.

Khoni Indriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun