---
Sepertinya dia lupa, kalau kemarin aku baru saja diperkosa waktu Waktu mencumbuku, menjilat liar dari ujung kaki hingga ubun-ubun, mendesak jauh tubuh telanjangku pada ruang waktu, hanya aku dan waktu.
Dia meminta waktu, sementara aku tak punya kuasa atas waktu. Saat gelap merenggut cahaya, aku terseok-seok mengumpulkan waktu. Setiap serpih, setiap jejak kupungut dan kusimpan dalam kotak waktu. Dia datang dengan kotak waktunya, mengiba waktuku yang secuil. Kupeluk erat kotak waktuku, "kau tak berhak atas waktuku secuilpun tak akan! Bayangannya saja aku aku tak sudi" Dia memohon, suaranya parau. Dia meraih tanganku dan meletakkan tepat di jantungnya "30 menit saja" Kutarik tanganku, dan kucium... Bau waktu yang basi! Dia pengkhianat waktu! Aku menatap tajam pada matanya, "Kau, cari waktumu yang dulu kau biarkan berceceran. Kau tak berhak atas waktu yang kupunya" Dia menitikkan airmata, dengan belati mengkilat, dia merobek dadanya cairan merah segar menyembur deras saat dia mengeluarkan jantungnya, "Aku bersedia menukarnya dengan jantungku, 30 menit saja" ....
-
Sumber gambar: http://huisdierencentrumhaarlem.nl/wp-content/uploads/2013/01/animals-cat-kitten-cute-begging-kitten-wallpaper.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H