Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak,

8 Januari 2014   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389156496357760892

-

Nak, berhentilah merengek kendur sudah Mak punya tetek kau perah kau sedot dengan rakusmu untuk setitik asi puaskan dahagamu

Nak, bapakmu tak jua pulang sejak siang seminggu yang lalu janjikan lembaran uang untuk beli sekotak susu

Ssshhh, anakku... nasibmu malang sungguh ku kirimkan kau ke dunia beralaskan hamparan sampah

Ah, memang salahku tak mampu membendung berahi aku bergulat malam itu dengan laki-laki yang baru kutemui

Nak, esok, lusa, dan seterusnya mungkin tak lagi ada asi mungkin diganti air gula atau segelas air putih

Nak, tumbuh dan besarlah dengan keterbatasan Mak memang inilah bagianmu inilah jalan hidupmu

Nak, kalau sudah besar nanti jangan mengeluh kepada mentari yang membakar telapak kakimu yang menyengat puncak kepalamu

jangan menghujat malam yang menghambat langkahmu yang membutakan pandanganmu

kelak kau akan sadari hanya mentari yang kan terangi jalanmu memelukmu sedemikian hangatnya dengan cuma-cuma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun