Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kita adalah Dua Layang-layang

12 September 2014   19:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:53 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: 1.bp.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto: 1.bp.blogspot.com"][/caption]

-

Kita adalah dua layang-layang yang bertautan, dibawa terbang oleh dua arah angin yang berbeda.

Di satu waktu, kamu menarikku. Kamu rindu, kamu kasih. Lalu kita bertautan tangan terbang bersama. Selepas itu kamu mengulurku, membiarkanku kembali dibawa angin. Aku menatapmu sendu, hati kita memang selalu merindu, tapi kita ditakdirkan untuk tidak bersatu.

Lalu, saat aku rindu, aku kasih, aku menarikmu mendekat padaku. Meraihmu dalam pelukanku. Kita tertawa, kita bahagia. Lantas waktu membentak, “time’s up!!”. Aku melepasmu dalam ketakutan, bagaimana jika nanti aku tak lagi bisa menarikmu dekat padaku?

Kita adalah dua layang-layang yang bertautan, dibawa terbang oleh dua arah angin yang berbeda.

Kadang aku bertanya-tanya, bagaimana jika salah satu dari kita memutuskan tautan itu. Ternyata badai membuat tautan itu putus, lalu kita tercerai, tubuh kita robek. Kita terbang tanpa arah. Aku terdampar entah di mana, aku tak lagi utuh. Begitu juga denganmu. Kita hancur. Kita menangis.

Sekarang kita adalah dua layang-layang yang terpisah, kita penuh luka, kita melanjutkan hidup.

Seseorang  datang, memelukku lembut, merawat luka-lukaku, dan kembali menghiasi kerangkaku dengan kertas warna-warni, dia juga mengikatkan pita violet padaku. Dia membuatku kembali tertawa, membuatku kembali memandang dunia sebagai sebuah kisah yang sedang aku tuliskan.

Ternyata kamu pun begitu. Aku bertemu denganmu pagi itu, kamu kini sudah tertaut dengan layang-layang lain, dia indah dan... diantara kalian, tiga layang-layang kecil menari bersama angin. Kalian tertawa, kalian bahagia. Kalian terbang beriringan ke arah matahari terbenam.

Kini, kamu dan aku adalah dua layang-layang yang pernah bertautan;  terbang bersama dan saling tarik ulur.

---

Suka baca fiksi fantasi? Ikut Event Fiksi Fantasi Yuk!

Diselenggarakan oleh Fiksiana Community

Infonya baca di sini ya:

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/09/11/ff-event-fiksi-fantasi-di-kompasiana-687090.html

Kalau mau sapa-sapa sesama pecinta fiksi gabung di grup FB:

https://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun