Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abadi dalam Kebencian

29 April 2013   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fiksi menyamarkan realita

Fiksi membuai asa yang hampa

Fiksi melambungkan mimpi

-

Begitu pun, aku punya satu ingin

“Untuk sejuta tahun ke depan

Aku ingin mencipta satu fiksi tentangku tentangmu

Sang pencemburu buta

Sang pelantun benci dan dengki

Harapku Sang Khalik mendengar

-

“Sejuta tahun ke depan”

Tentangku tentangmu kan kutulis

Berbalut dendam dan api cemburu

Kita abadi dalam kebencian

-

“Sejuta tahun ke depan”

Mataku dan matamu merah oleh bara api

Menjalar lembut membakar jiwa dan raga

Kau dan aku berpelukan

Kita abadi dalam kebencian

-

“Sejuta tahun ke depan”

Temukan fiksiku yang merah membara

Tentang aku dan dia

Yang abadi dalam kebencian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun