Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengemis Waktu

22 September 2013   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13798415761349274350

---

Sepertinya dia lupa, kalau kemarin aku baru saja diperkosa waktu Waktu mencumbuku, menjilat liar dari ujung kaki hingga ubun-ubun, mendesak jauh tubuh telanjangku pada ruang waktu, hanya aku dan waktu.

Dia meminta waktu, sementara aku tak punya kuasa atas waktu. Saat gelap merenggut cahaya, aku terseok-seok mengumpulkan waktu. Setiap serpih, setiap jejak kupungut dan kusimpan dalam kotak waktu. Dia datang dengan kotak waktunya, mengiba waktuku yang secuil. Kupeluk erat kotak waktuku, "kau tak berhak atas waktuku secuilpun tak akan! Bayangannya saja aku aku tak sudi" Dia memohon, suaranya parau. Dia meraih tanganku dan meletakkan tepat di jantungnya "30 menit saja" Kutarik tanganku, dan kucium... Bau waktu yang basi! Dia pengkhianat waktu! Aku menatap tajam pada matanya, "Kau, cari waktumu yang dulu kau biarkan berceceran. Kau tak berhak atas waktu yang kupunya" Dia menitikkan airmata, dengan belati mengkilat, dia merobek dadanya cairan merah segar menyembur deras saat dia mengeluarkan jantungnya, "Aku bersedia menukarnya dengan jantungku, 30 menit saja" ....

-

Sumber gambar: http://huisdierencentrumhaarlem.nl/wp-content/uploads/2013/01/animals-cat-kitten-cute-begging-kitten-wallpaper.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun