-
Nak, berhentilah merengek kendur sudah Mak punya tetek kau perah kau sedot dengan rakusmu untuk setitik asi puaskan dahagamu
Nak, bapakmu tak jua pulang sejak siang seminggu yang lalu janjikan lembaran uang untuk beli sekotak susu
Ssshhh, anakku... nasibmu malang sungguh ku kirimkan kau ke dunia beralaskan hamparan sampah
Ah, memang salahku tak mampu membendung berahi aku bergulat malam itu dengan laki-laki yang baru kutemui
Nak, esok, lusa, dan seterusnya mungkin tak lagi ada asi mungkin diganti air gula atau segelas air putih
Nak, tumbuh dan besarlah dengan keterbatasan Mak memang inilah bagianmu inilah jalan hidupmu
Nak, kalau sudah besar nanti jangan mengeluh kepada mentari yang membakar telapak kakimu yang menyengat puncak kepalamu
jangan menghujat malam yang menghambat langkahmu yang membutakan pandanganmu
kelak kau akan sadari hanya mentari yang kan terangi jalanmu memelukmu sedemikian hangatnya dengan cuma-cuma