Mohon tunggu...
Conni Aruan
Conni Aruan Mohon Tunggu... Administrasi - Apa ya?

Zombie

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Jam Lima Sore

8 Oktober 2012   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="" align="aligncenter" width="206" caption="Gadis Hujan"][/caption]

5 pagi

Aku berjinjit dengan jari kaki.

Mengulang kembali kisah semalam yang abadi.

Aku mendengar camar menjejak tali.

Menantang senyuman untuk kembali.

Menurutku dunia tak pernah benar-benar peduli,

tentang aroma tubuhmu atau candaan kita yang berkisi-kisi.

Menurutku jalan selalu basah ...

dan butir-butir air menggantung di jembatan yang tak ingin patah.

Aku berdiri di sini.

Sejak jam lima pagi.

-

5 Sore.

Segelas es krim Sundae.

Lesap dalam sekejap sehabis buku Rahasia Meede.

Aku terduduk di balik kaca kafe, memandangi jembatan Nayan untuk terpijaki lagi.

Saat nanti hujan turun setelah setengah dekade, aku ingin tetap berdiri di sana di barisan terali.

Mengabaikan langit atau aliran di bawahnya.

Setelah jam lima sore.

...

-

Sumber gambar : ahmadart.weebly.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun