Mohon tunggu...
Cokro Pramono
Cokro Pramono Mohon Tunggu... -

www.cokropramono.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humor

Lamunan Bebek

17 Maret 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“kerjamu hanya melamun saja… “ kata koes plus, melamun pun bagian dari kerja ya ehmm, kalo ngelamunin pacar atau makanan pasti enak tuh, nah kalo ngelamunya sama bebek?

Kita semua tahu bebek susah di ketemukan di pusat kota seperti di jakarta ini paling yang ada bebek goreng, kalo yang hidup? Nah gak ada kan..

Paling yang sering kita liat bebek motor yang pateng semrawud ora jelas jalanya.

Siapa yang mau liat bebek ayo melok aku, bukan hanya sekedar liat tapi ada pelajaran yang bagus di balik kehidupan para bebek.

Ada di sebuah pedesaan kecil, dan desa itu berada di tengah2 hamparan sawah yang luas, sesekali saya bermalam di tengah sawah sambil memandangi sekelompok bebek yang sedang istirahat.

Di tengahnya malam gelap yang berlampukan rembulan purnama muncul dari sebelah timur yang berada pas di atas pohon kelapa, suasana sunyi sepi dari segala jenis aktifitas para petani.

terdengar suara jangkrik mengerik, suara kodok mengorok, dan suara air irigasi yang gemericik, terlihat juga kunang kunang berterbangan menari nari di depan mataku dan aku pun betah untuk membuat lamunan jauh ke angkasa.

Dalam lamunanku bercakap2 dengan para bebek :

wahai bebek apa yang akan kau lakukan di saat malam yang gelap seperti ini?

Aku akan membuat sebuah istana terbesar dan termegah yang belum pernah ada di manapun dan akan kami bangun di tengah2 sawah ini, Jawab sang bebek di lanjutkan dengan cerita

Di sekiling istana akan kami hidupkan dengan pertanian, peternakan, juga perkebunan agar rakyat kami hidup makmur tidak ada busung lapar

Dari sebelah barat melalui jalur selatan hingga ke sebelah timur akan kami bangun kanal agar desa ini tidak tenggelam dari banjir

kemudian agar bisa di lalui oleh para kapal wisata yang hanya sekedar melancong untuk melihat keindahan suasana istana kami sekalipun pada malam hari

monorail juga akan melintas di sebelah selatan istana melewati di atas perkebunan sehingga membuat mata para penumpangnya melek dari rasa kantuknya melihat bermacam2 warna buah segar

1300334092211337571
1300334092211337571

di sebelah utara akan ada bandara dan stadion bertaraf international yang nantinya bisa di pake untuk piala dunia

saat ini kami sedang memproduksi banyak telur, telur2 bebek ini akan di kirim ke brebes untuk di produksi sebagai telur asin

konon kabarnya telor asin brebes ini sudah sampe ke amerika dan bahkan presiden barack obama pun sarapanya telor asin brebes .. “ tellorrr ashinn enakh”

sayangnya muammar qaddafi belum sempet makan telor asin, bebek ini belum bisa mendarat di Libya di karenakan para bebek ini suka damai anti kekerasan.. “sukron alhamdulillah”

kami kirim juga ke semarang untukdi produksi jamu, jamu kuat… ehmm kuat apa ya? Maksudnya kuat buat daya tahan tubuhnya jangan ngeres dulu deh hehe

ngeres dikit boleh lah kaya miyabi datang ke Indonesia tidak lupa minum jamu yang ngeres2 biar kuat..maksudnya jamu serbuk yang di seduh… “ashine telore pahite jamune”

telor bebek ini cocok untuk stamina biasanya di ambil kuningnya saja atau di buat telor setengah mentah, cucok boo’ untuk pengantin barunya… wekwekwekwek “ di sambut tawa oleh para bebek.

Mendengar bebek2 pada ketawa akhirnya pun aku sadar dari lamunan… oooowalah aku ngelamun toh, ya sudah aku langsung beranjak tidur berharap bisa melanjutkan dalam mimpi.

Keesokan hari nya aku masih ingin melihat para bebek2 apa yang bisa di ambil pelajaranya dari dia, Ketika para bebek berjalan tidak ada yang saling menyerobot atau saling mendahului yang di depannya

mereka jalan dengan teratur, selalu di jalur pinggir kiri tidak ke tengah apa lagi lewat jalur busway… “Tak numpak Bus wae” mungkin ini iklan yang benar untuk di busway kali ya hehehe…

yah itulah kira2 sedikit pelajaran dari lamunan yang bisa di ambil dari para bebek yaitu tentang disiplin, disiplin ilmu, disiplin waktu, dan disiplin amal.

Maaf ya kalo ada salah2 tulis soalnya aku nulis juga sambil ngelamun nih hihihihi…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun