Mohon tunggu...
Coklat
Coklat Mohon Tunggu... -

Insan pejalan kehidupan yang telah digariskan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Persahabatan

23 Januari 2012   00:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat aku terluka, sendiri dan sangat membutuhkan dukungan

Kau datang membawa bintang gemintang yang terang

Sinarnya mengusap lara memberinya seberkas kekuatan

Menumbuhkan kembang harap menyulap hati menjadi lapang

.

Itulah kebesaran Tuhan yang mewujud dalam kehidupan insan

Terangkai dalam cahaya demi cahaya yang menyelimuti jiwa

Mengagungkan makna ketulusan dalam indahnya persahabatan

Melukiskan kecintaan Allah sebagai dasar terlaksananya kecintaan hamba kepada-Nya

.

Sangat bersyukur ku dipertemukan dengan pribadi luhur lagi mulia

Sang Guru Kehidupan tempatku menghaturkan selaksa penghormatan

Kau selalu hadir dalam daftar panjang tengadah tangan penuh doa

Agar mampu penuhi penjuru bumi dengan segenap kebaikan dan kehangatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun