Mohon tunggu...
Coklat
Coklat Mohon Tunggu... -

Insan pejalan kehidupan yang telah digariskan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup dalam Ketiadaan

14 Januari 2012   11:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup ini hanyalah sekelebatan masa di alam keabadian

Sangat singkat, terlalu berharga untuk disia-siakan

Hiasilah setiap detiknya dengan seluas-luas manfaat

Agar melahirkan kehidupan yang indah dan lebih bermakna

.

Hidup ini hanyalah serangkaian ujian Tuhan

Dalam skenario-Nya yang sempurna dan telah digariskan

Jalani saja dengan penuh kesabaran dan kesyukuran

Mohon ridho-Nya dengan kerendahan hati dan ketafakuran

.

Jangan terjebak dalam kotak labirin kesulitan

Karena Dia telah mempersiapkan berbagai kemuidahan

Tak usah ragu tuk kembangkan sayap maksimalkan karya

Karena Dia telah persiapkan rejeki dalam setiap kepaknya

.

Lihatlah samudra karunia yang terbentang luas

Siap menghapus dahagamu yang tak pernah puas

Tengoklah bintang gemintang yang bertaburan di hamparan langit malam

Setiap kerlipnya adalah limpahan kebahagiaan yang ditakdirkan

.

Ikhlaslah saat kau tak dapatkan apa yang kau inginkan

Karena ada yang disegerakan dan ada yang ditangguhkan

Lepaskanlah diri dari keterikatan dan kemelekatan

Karena milik kita hanyalah ketiadaan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun