Awakening
Kamis, 23 Desember 2016.Palembang pukul 11.02 malam. Malam hari selalu menjadi waktu favorit bagi yangjiwanya berkelana untuk berkaca diri. Redup malam dan syahdunya siulan anginmemaksa mereka untuk duduk dan kembali menatap lalu. Bukan satu hal baru, namunbegitu, sunyi malam kali ini agaknya lain. Saya menyadarinya.Â
Siapa diri yangku lihat saat ini? Hampir setahun yanglalu pertanyaan itu muncul, diingat. Keinginan untuk melesat maju melilit nafasdengan erat kala itu, sehingga arah kedepan mulai dimantapkan dengan pasti.
 Mereferen ke banyak mereka yang sudahmenemukan terang arah jalannya, tentu diri ini menjatahkan pembelajaran dalamjumlah yang lebih masiv dibandingkan porsi tahun lepas. Terlebih berusahamenyelami semua dalam waktu satu tahun, dalam menjalani prosesnya, semangat danniat belaka saja tidakakan cukup. Perubahan dan pembelajarannya tidak seringan itu. Hingga, peliknya jalan dan alur jauhyang saya temui, benar, membentuk pandangan seorang saya tentang apa yangmenjadi indikator pencapaian keberhasilan seorang muda.
Semua itu, tidaklain dan tidak bukan, menjuruskan bahwa indikator yang dibicarakan disiniialah kontribusi. Menurut sebuahsumber, kata kontribusi bermakna sesuatu yang dilakukan untuk membantumenghasilkan atau mencapai sesuatu bersama-sama dengan orang lain atau untukmembantu membentuk sesuatu yang sukses. Kontribusi tidak pernah dikonkritkansebagai satu bentuk tindakan tok. Kita dikatakan berkontribusi ketikakita mampu memberikan suatu hal yang bernilai bagi sesama, seperti uang, hartabenda, kerja keras kita ataupun waktu yang dimiliki[1].
Â
Ink Mark
Satu hal yang saya yakini. Sesunguhnyasemakin kita berbagi, maka semakin besar pula kebahagiaan dan syafaat yang akan kitaterima. Maka dengan tujuan inginmengajak sebanyak-banyaknya kerabat untuk bersama berkontribusi, berbagi membantu yang membutuhkansesuai dengan kemampuan profesi yang digeluti, dibentuklahsebuah tim aksi volunteer bernama SriwijayaAccounting Partners (SAP).Â
SAP merupakan sebuah tim yang bergerak dibidangakuntansi, tepatnya membuat laporan keuangan bagi UMKM dan yayasan di regionalPalembang atas dasar rasa kesukarelaan. Hingga saat tulisan ini dibuat, SAPsedang dalam proses penyelesaian beberapa project yang terdiri ataspembuatan laporan keuangan yayasan dan UMKM. Penandatanganan dengan project terkait pun dilaksanakan.
Apakah habis disitu saja? Tentu tidak. Bukan cuma bekerjadibalik meja, SAP turut mencoba metode lain dalam berbagi. Melebarkan sayapnyauntuk tidak hanya menyapa mereka para pembisnis, namun juga menyapa mereka,para mahasiswa yang berkeinginan untuk membangun bisnis mereka sendiri, namundihadapi dengan beberapa hal dalam startup-nya. Bekerjasama denganHimpunan Pengusaha Muda Indonesia Sumatera Selatan (HIPMI SUMSEL), pada tanggal3 desember 2016, dilaksanakanlah sebuah seminar yang bertajuk Seminar Keuangan StartupBussiness bagi mahasiswa yang berasal darikampus-kampus di Kota Palembang. Senang rasanya melihat antusiasme yang baikmuncul terlihat atas event-nya.Â
Hari ini, kamimasih bekerja. Belajarberkontribusi bersama mereka yang sevisi merupakancatatan hidup yang luar biasa.Mengintegrasikan ide dan inovasi yang beragam, benar memperkaya ilmu danpengalaman masing-masing kami dalam mempraktikan ilmu profesi yang didalamiserta keinginan untuk berbagi.