[caption id="attachment_348008" align="aligncenter" width="495" caption="Menko Polhukan RI."][/caption]
Pak Tedjo........, Bapak sebagai Menko Pulhukam dari awal sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden sebagai pembantunya, hanya untuk Kerja Kerja Kerja...apakah mengerdilkan peran rakyat yang harus bapak bela kepentingannya merupakan agenda utama di kementerian bapak?
Sebelum bapak diangkat menjadi Menko Polhukam di negeri ini, rakyat Indonesia sudah jelas sikapnya ingin mengganyang para koruptor yang telah menghama. Sikap itu juga telah menjadi agenda utama Presiden Jokowi, saat beliau mencalonkan diri sebagai Presiden RI beberapa waktu yang lalu. Apakah instruksi Presiden dalam hal ini masih kurang jelas kepada bapak?
Kami sebagai rakyat jelata hanya ingin tegaknya supremasi hukum di republik yang kami cintai ini. Serta pembersihan segala bentuk tindak korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara tanpa pandang bulu, demi kesajahteraan dan keadilan rakyat Indonesia dan demi menjaga harkat dan martabat bangsa yang besar ini.
Bapak harus ingat "Bapak Jokowi jadi Presiden karena tumbuh dari orang-orang yang kemarin berkumpul di gedung KPK itu. Di sana banyak orang yang terlibat dalam konser dua jari, serta aktifis dan relawan pendukung Bapak Jokowi lainnya, hingga beliau menjadi seorang Presiden seperti saat ini".
Mohon maaf, surat cinta ini hanya jeritan hati seorang rakyat jelata yang ingin bangsanya tegak bermartabat, sejajar dengan bangsa-bangsa besar asing lainnya. Kami adalah rakyat Indonesia yang jelas suku bangsanya yaitu bangsa Indonesia, bukan tidak jelas sebagaimana bapak tuduhkan. Karena kami hanya menginginkan tegaknya keadilan bagi seluruh rakyat di bumi Pertiwi ini.
Salam Cinta Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H