Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Barista Unik dari Negeri Kapuas

31 Desember 2014   00:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_344080" align="aligncenter" width="391" caption="Koh Asiang sedang fokus menyeduh kopi demi menghasilkan seduhan istimewa. (foto: albaddal)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Selama ini, jika berbicara akan nikmatnya menyedu kopi nusantara, maka sudah pasti tidak akan jauh dari Kopi Gayo dengan aromanya yang dahsyat. Kopi Ulee Kareng Aceh dengan sensasinya yang top, atau kopi tubruk khas Medan, kopi bajigur dari Jawa Barat, kopi Toraja dari Sulawesi, kopi Wamena dari Papua, kopi Lampung dengan rasa khas robustanya, kopi Lombok dari NTB dan kopi Jawa.

Siapa duga, nun jauh di seberang pulau nusantara sana, tepatnya di kota Pontianak Kalimantan Barat, juga terdapat ahli-ahli peracik kopi atau istilah kerennya "Barista", yang telah tersohor ke berbagai belahan dunia. Selama ini, kita tidak pernah mendengar jika Kalimantan termasuk wilayah nusantara yang memproduksi biji kopi, baik jenis arabika maupun robusta. Memang benar, jenis tanah di pulau terbesar Indonesia itu kurang cocok untuk ditanami pohon kopi. Namun, para pencinta kopi disana tidak kehabisan akal, mereka malah rajin memburu ragam jenis biji kopi dari seluruh nusantara, lalu meraciknya dengan cara yang sangat khas, sehingga menghasilkan aroma kopi istimewa. Diantara puluhan peracik kopi kota Pontianak, yang paling tersohor adalah Kopi Merapi.

Kopi Merapi, adalah nama sebuah warung kopi di pusat kota Pontianak, yaitu tepatnya di jalan Merapi. Warung kopi Merapi, dikelola secara profesional dan turun-temurun oleh keluarga Koh Asiang sejak tahun empat puluhan. Koh Asiang adalah generasi ketiga dari keluarga mereka, yang terus komitmen melanjutkan usaha keluarga tersebut.

[caption id="attachment_344083" align="aligncenter" width="448" caption="Koh Asiang dengan tamu warkop Merapinya, yang selalu terlihat ramai dan penuh. (foto: albaddal)"]

1419935361735387183
1419935361735387183
[/caption]

Dalam meracik kopi, Koh Asiang sangat menjaga kerahasian usahanya, sehingga sampai saat ini belum ada satu warung kopi pun di kota Pontianak, menyerupai kualitas dan aroma kopi yang ia produksi. Ia pun tidak menyangkal, banyak pengusaha kopi yang datang kepadanya untuk berguru cara meracik kopi yang enak. Hasilnya, banyak anak didiknya saat ini telah menyebar ke seluruh nusantara, bahkan ada juga di Malaysia dan Singapura. Lalu mereka disana membuka sejenis usaha Kopitiam.

Penikmat Kopi Merapi koh Asiang, ternyata datang dari berbagai belahan dunia. Ada dari Australia, Jepang, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Singapura dll. Rata-rata mereka sampai ke Warung Kopi Merapai, berdasarkan informasi dari mulut kemulut. Sangking terkenalnya, jangan harap saat anda bertandang ke Kopi Merapi akan mendapatkan kursi kosong disana. Terkadang, anda diharuskan mengantri jika ingin menikmati secangkir kopi istimewa racikan koh Asiang.

Ada keunikan tersendiri yang melekat pada diri koh Asiang saat ia menjalani profesinya. Tidak seperti barista umumnya yang berpakaian rapi dan keren, koh Asiang hanya memakai celana short selutut, tanpa memakai baju saat beraksi. Terkadang pengunjung yang baru pertama sekali datang kesana, sampai menggeleng-gelengkan kepala saat melihat aksi sang barista unik ini. Saat kami mencoba bertanya sekitar masalah baju tersebut, ia pun menjawab, penampilannya saat menyedu kopi sudah menjadi semacam ritual, diturunkan dari ayah dan kakeknya, sehingga harus terus dilanjutkan.

Dari pengakuan koh Asiang, usaha keluarga turun temurun yang ia lakoni itu, sangat menguntungkan, sehari saja ia mampu mendulang omzet dua puluh lima sampai empat puluh juta rupiah kotor. Dalam menjalankan usahanya ia dibantu oleh isteri dan beberapa staf yang terlihat sangat terlatih. Namun, kendali barista tetap berada di tangannya.

Saat kami tanya siapa kelak yang akan melanjutkan usaha keluarga tersebut, terlihat ekspresi wajahnya sedikit sedih, lalu koh Asiang pun menjawab kalem " Tidak Tahu Pasrah Saja" karena putra satu-satunya lebih suka menggeluti profesi sebagai agen properti ketimbang barista unik seperti dirinya.

Ada yang berkata, jika bertandang ke Pontianak dan belum mencicipi kopi hasil seduhan koh Asiang di Kopi Merapi, berarti ia belum sah berada disana. Anda percaya atau penasaran? Hayuuuuu...dicoba....slruuuuurrpppp kopi Merapi....segerrrrr.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun