Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gawat, Pidato Jenderal Al Sisi Isyaratkan Dimulainya Perang Saudara di Mesir?

25 Juli 2013   07:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:04 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13747115981725148166

[caption id="attachment_256544" align="aligncenter" width="505" caption="Hingga tanggal 25/7/2013, jutaan pendukung Mursi masih saja memenuhi bunderan Rab-ah Al Adawiyah. (aljazeera TV)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal – Hingga memasuki hari ke dua puluh dua, paska pengambil alihan kekuasaan dari Presiden Legitimasi Mesir oleh pihak militer dalam sebuah kudeta. Kisruh politik Mesir antara massa pro legitimasi dengan Junta Militer, masih belum menunjukkan ending pada sebuah titik temu. Padahal, hingga hari ini Kementerian Kesehatan setempat telah mengumumkan jumlah korban tewas akibat konflik tersebut telah mencapai  empat ratusan jiwa, serta ribuan lainnya luka-luka.

Sejak tumbangnya kekuasaan Presiden Mursi hingga tanggal 24 Juli 2013. Askalasi politik dan kekerasan yang umumnya didominasi oleh militer dan keamanan setempat, tampak semakin hari semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya korban yang jatuh di pihak massa pro legitimasi, akibat tembakan peluru serta senjata tajam lainnya.

Keberadaan puluhan juta massa pro legitimasi di setiap pelosok kota Mesir, seakan membuat pemerintahan Mesir bentukan Junta Militer pun frustasi. Sebab hampir sebagian besar akses kota Cairo dijejali oleh massa pro legitimasi. Belum lagi bantuan keuangan dari beberapa negera teluk terutama Kuwait sebesar 4 Milyar Dollar, sebagaimana yang dirilis oleh Kantor Berita Leil wan Nahar (23/7/2013) hingga saat ini belum menunjukkan titik terang. Hal itu tentu saja semakin memperparah posisi keuangan negeri piramida tersebut. Ujung-ujungnya terpaksa memangkas gaji karyawan di beberapa kementerian demi menutupi defisit anggaran.

Keadaan keuangan negara yang semakin sekarat, membuat para punggawa militer pun semakin cemas akan gagalnya kudeta yang sedang mereka jalankan. Apalagi aktifitas sebagaian besar kementerian bentukan pemerintahan transisi, hingga saat ini belum dapat berjalan secara seratus persen.

Kondisi yang serba tidak menentu ini, mendorong Jenderal Al Sisi mengambil sikap dramatis, yang ia ekspresikan dalam sebuah pidato kontraversial, serta disiarkan secara live melalui televisi dan radio Mesir. Dalam pidatonya sebagaimana yang dirangkum oleh media online setempat Masrawy.com tanggal 24/7/2013. Jenderal Al Sisi meminta semua rakyat Mesir pendukung revolusi rakyat, untuk turun ke lapangan-lapangan di seluruh kota Mesir pada hari Jum’at (26/7/2013), sekaligus memberikan mandat kepadanya guna menumpas teroris yang telah memporak-porandakan negeri Mesir, dan saat ini mereka telah memenuhi  penjuru kota-kota Mesir.

Pidato tersebut, tidak hanya mengejutkan para tokoh Islamis negeri kinanah itu, namun juga telah merontokkan transaksi di pasar saham Mesir. Bahkan mengguncangkan tokoh-tokoh Mesir  lainnya seperti; Jurnalis Amro Abdel Hamid, Aktifis Politik Wael Abbas, Aktifis Politik Anis Hasan dll. Mereka pun bertanya-tanya pesan apa yang ingin disampaikan oleh Al Sisi kepada rakyat Mesir. Sekilas menunjukkan, bahwa Al Sisi sedang meniup bara api untuk memulai sebuah perang saudara di Mesir. Apalagi dengan memposisikan aksi damai yang dilakukan oleh massa pro legitimasi sebagai teroris, berarti sama saja ia ingin mengadu dua kelompok sebangsa tersebut.

Di sisi lain, isyarat yang disampaikan oleh Al Sisi, tidak serta merta melemahkan semangat para massa pro legitimasi. Mereka justeru telah lama memprediksi langkah tersebut bakal diambil oleh penguasa militer , hanya tinggal menunggu waktu saja. Mereka juga telah siap dengan peta rencana pergerakan massa, untuk mengantisipasi terjadinya bentrok massa sebagaimana yang dinginkan Al Sisi sehingga memberikan dirinya hak untuk memberangus massa pro legitimasi secara mudah.Bahkan, massa pro legitimasi sejak hari Kamis dini hari waktu setempat (25/7/2013), telah mengerahkan massa besar-besaran menuju ke wilayah Cairo, dengan berbagai perencanaan yang telah dipersiapkan secara matang. Akankah perang saudara yang ditakutkan tersebut bakal meledak? Kita tunggu saja Hari Jum’at 26/7/2013, apa yang bakal terjadi. Semoga Allah SWT masih melindungi negeri para nabi tersebut.

Salam.

Bacaan:

http://www.masrawy.com/news/Various/General/2013/July/24/5680638.aspx

http://www.twsela.com/?p=9462

http://www.twsela.com/?p=9500

http://www.twsela.com/?p=9480

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun