Yalla Indonesia, Ajang Unjuk Gigi RI di Negeri Cleopatra

[caption id="attachment_324453" align="aligncenter" width="540" caption="Yalla Indonesia 2014, hajatan besar Indonesia di negeri Cleopatra. (image: kbri cairo)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Meredupnya pertumbuhan ekonomi Mesir, akibat diterpa konflik internal yang berkepanjangan di negeri Cleopatra tersebut, seolah telah menguburkan negeri itu dari percaturan ekonomi Timur Tengah. Dimana sebelumnya Mesir adalah pemain inti dalam kancah perekonomian di wilayah tersebut. Ditambah lagi dengan banyaknya negara-negara besar lainnya yang telah mengalihkan sementara waktu fokus perdagangannya ke wilayah lain. Hal ini membuat Mesir semakin terpuruk saja.

Kentalnya hubungan historis antara Indonesia dengan Mesir, seolah telah menjadi energi tersendiri bagi Indonesia, untuk terus mendorong Mesir kembali bangkit dari keterpurukannya dalam berbagai aktifitas ekonomi. Salah satu cara tersebut adalah dengan meluncurkan ajang Yalla Indonesia 2014, yang mengambil lokasi di areal KBRI Cairo serta Cairo Opera House, selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 18 s/d 20 September 2014.

Yalla Indonesia 2014 adalah ajang bergengsi Kerjasama Bisnis dan Perdagangan antar kedua negara. Disamping itu, juga sebagai wadah promosi budaya dan pariwisata Indonesia, kuliner nusantara serta Ekspo Pendidikan Tinggi Indonesia. Bisa dikatakan, ajang ini adalah yang pertama sekali menampilkan prospek pendidikan tinggi Indonesia. Dimana pada kesempatan ini diwakili oleh Universitas Telekom Bandung.

Keberadaan Indonesia sebagai pemain penting dalam kancah perekonomian Asia dan Dunia, semakin menaikkan gengsi hajatan Yalla Indonesia itu sendiri. Hal ini terlihat dari tingginya antusiasme bisnismen dan masyarakat setempat yang ikut andil di dalamnya.

Di sisi lain, Yalla Indonesia bisa juga dikatakan sebagai genderang perang bagi seluruh pelaku bisnis di Indonesia, untuk mulai menggarap secara serius pasar terbesar wilayah Timur Tengah tersebut. Dimana saat ini terlihat sedikit agak lenggang karena telah ditinggalkan oleh beberapa pemain utamanya.

Jika 69 tahun yang lalu Indonesia begitu bangga dengan peran Mesir, sebagai negeri pertama yang mengakui Kemerdekaan Indonesia baik secara de facto maupun de jure. Maka saatnya kini Indonesia harus menunjukkan keberhasilannya dalam berbagai bidang, demi membuktikan amanah yang telah diperjuangkan oleh negeri para nabi tersebut kepada NKRI puluhan tahun yang lalu.

Salam