Mohon tunggu...
Coffea Ina Wa Yaskurun
Coffea Ina Wa Yaskurun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hewan Mitologi Naga di China Indonesia (CHINDO)

2 Januari 2025   17:22 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Naga adalah makhluk mitologis yang sering digambarkan sebagai reptil besar dengan sayap, mampu terbang, dan sering memiliki kemampuan mengeluarkan api. Dalam berbagai budaya, naga memiliki simbolisme yang berbeda, mulai dari kekuatan dan kebijaksanaan hingga ancaman dan kehancuran.

Naga adalah suatu hewan mitologi Tionghoa populer yang memiliki perlambangan sangat rumit. Dalam seni China, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk menyerupai ular yang panjang, bersisik dan berkaki empat serta bertanduk. Naga juga merupakan hewan yang paling istimewa di antara kedua belas simbol hewan dalam penanggalan China oleh karena itu tahun naga dianggap sebagai tahun keberuntungan.

A.Naga dalam kepercayaan

1.Di China naga dipercaya sebagai simbol sumber kebaikan, kemakmuran, kesuburan, kekuatan, keberuntungan, dan kebijaksanaan hingga kekuasaan karena sejak dahulu sudah disamakan dengan kedudukan kaisar, berbeda dengan naga Eropa yang dianggap sebagai jahat.

2.Masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu mempercayai Penjor yang mewakili bentuk dari Naga Basuki. Naga Basuki ini terkait erat dengan simbol Ibu Agung yang dijadikan sebagai induk. Penjor ini digunakan sebagai pertanda dalam perayaan Galungan dan dipasang di setiap rumah tangga. Adanya Penjor ini di setiap rumah adalah suatu keharusan.

3.Dalam mitologi Jawa Naga diwujudkan dalam bentuk pewayangan yang di namakan Sang Hyang Antaboga. Sang Hyang Antaboga ini memiliki kekuatan yaitu menghidupkan kembali jasad yang telah mati.     Masyarakat Jawa menganggap Antaboga adalah sebagai dewa penyangga bumi. Dengan berkembangnya mitologi tersebut mendorong masyarakat Jawa mempercayai adanya gua Antaboga, yang berada di Gunung Arjuna. Masyarakat percaya bahwa para peziarah yang datang ke situs Gua Antaboga akan ditemui oleh ular raksasa (Naga) yang dipercaya adalah sosok Antaboga.

B.Naga dalam mitos

1.Di Sumatera Barat terdapat banyak sekali objek wisata salah satunya adalah danau kembar. Asal usul danau kembar sendiri ialah menceritakan tentang seorang laki-laki tua (kakek) yang bernama Inyik Gadang  Bahan. Suatu ketika, Inyik Gadang Bahan pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, namun ternyata  pohon-pohon disana sudah patah dan tumbang, dia pun kembali ke perkampungan. Ketika, Ia menuju ke perkampungan ternyata dia dihadang oleh seekor naga yang sangat besar. Naga merasa terusik oleh  kedatangan Inyik Gadang Bahan. Naga pun menyerang Inyik tersebut dengan semburan api. Sayangnya naga justru kalah dan naga pun mengeluarkan darah pada bagian kepala serta ekornya. Kemudian, darah  naga berubah menjadi danau. Danau itu yang disebut dengan Danau Kembar (Danau Atas dan Danau Bawah).

2.Mitos asal usul Pulau Naga di Kalimantan Selatan. Tinggal lah seorang lelaki bernama Nusa. Suatu ketika di desa tersebut mengalami kemarau yang panjang hingga sawah pun juga kering. Akibat kondisi tersebut Nusa pun berpindah ke daerah lain dengan menaiki perahu untuk menuju ke hilir. Di tengah hutan, Nusa menemukan sebutir telur besar dan membawanya ke pinggir sungai, kemudian Nusa memakan telur tersebut. Keesokan harinya tubuh Nusa berubah menyerupai bentuk naga, hanya saja bagian wajah hingga dadanya yang masih menyerupai manusia. Akhirnya naga jelmaan Nusa  itu berenang menuju ke muara sungai. Sesampainya di teluk, Naga Nusa memangsa ikan-ikan yang ada di teluk tersebut. Tindakan itu membuat ikan-ikan di muara sungai cemas dan khawatir. Para ikan akhirnya berkumpul dan berunding untuk mencari cara agar terbebas dari mala petaka yang diakibatkan dari Naga Nusa. Sesuai rencana yang dibuat Ikan Saluang, Ikan tersebut langsung mengagetkan Naga Nusa yang sedang tertidur. Naga Nusa pun terperanjat kaget dan bangun dari tidurnya. Akibat  gerakan yang dia buat sendiri membuat bergolaknya air dan dia terkecoh mengira bahwa terdapat musuh yang menyerang. Naga Nusa langsung menyerang, menggigit ekornya hingga patah  dan mengeluarkan banyak darah. Ikan Saluang dan ikan-ikan lainnya mulai memangsa dagingnya hingga tersisa tulang belulang Nusa. Tulang-belulang Nusa akhirnya tertimbun lumpur dan tanah hingga tumbuhlah pepohonan yang akhirnya membentuk pulau.Warga menyebut pulau dimuara sungai itu dengan Pulau Naga.

Dari keterangan diatas tadi dapat disimpulkan bahwa naga tidak hanya seekor hewan mitologi namun juga merupakan hewan yang telah menjadi sebuah kepercayaan serta memiliki peran penting dalam kehidupan bagi orang-orang yang mempercayainya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun